Dalam kunjungan itu Safrizal, menjelaskan, pihaknya juga mendiskusikan proses transisi pemerintahan di Aceh biar bisa berjalan lancar.
Tukar menukar pengetahuan dan tukar menukar pelaksanaan, hingga pada saat pelaksanaannya nanti bisa lancar.
Baca juga: Amerika Serikat Masukkan Brunei Darussalam dalam Daftar Hitam
Baca juga: Bos Skincare asal Aceh Shella Saukia Dilaporkan ke Polisi Atas Tuduhan Pengeroyokan
Sehingga, lanjut Safrizal, nanti saat dilakukan pertukaran Mualem, start engine bisa cepat.
Sehingga kendala-kendala potensi setelah dilantik sudah diselesaikan Pj Gubernur. Jadi Mualem bisa langsung start.
“Jadi Mualem nantinya, bisa langsung bergerak menjalankan pemerintahan di Aceh,” ujar Safrizal.
Isu Resufle Kabinet
Di sisi lain, isu perlunya Prabowo melakukan resufle kabinet mulai terdengar.
Beberapa mentri dianggap layak diganti karena kerjanya yang tidak beres.
Seperti disampaikan politikus dan aktivis, Syahganda Nainggolan. Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menghadapi dua masalah besar dalam kabinetnya.
Menurut Syahganda, saat berbicara dalam podcast Bambang Widjojanto, tantangan pertama adalah sifat malas sejumlah menteri.
Baca juga: Ternyata, Lebih 50 Persen Lahan di Indonesia Sudah Dikuasi Konglomerat
Baca juga: DPRA Ingin Mualem Dilantik 7 Februari, Begini Penjelasan Mendagri Soal Jadwal Pelantikan
Meski mengakui para menteri tersebut cerdas, ia menyebut kebiasaan buruk dari masa lalu membuat mereka kurang optimal.
"Saya tidak bilang mereka tidak pintar, tapi malas,"
"Kebiasaan jaman dulu, Menteri itu dianggap jabatan untuk cari uang," ujarnya.
Ia menyinggung beberapa menteri yang dianggap titipan dari pemerintahan sebelumnya dan diterima Prabowo atas alasan tertentu.
"13 Oktober semua orang bilang dia (Prabowo) terima belasan menteri dari rezim sebelumnya," tambahnya.