Ternyata, Lebih 50 Persen Lahan di Indonesia Sudah Dikuasi Konglomerat

Lebih dari 50 persen lahan di Indonesia ternyata sudah dikuasai oleh segelintir orang ultra kaya atau konglomerat.

Editor: Yocerizal
Kontan.co.id
Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja. 

TRIBUNNANGGROE.COM - Lebih dari 50 persen lahan di Indonesia ternyata sudah dikuasai oleh segelintir orang ultra kaya atau konglomerat.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja mengungkapkan, jumlah lahan yang dikuasai oleh konglomerat itu mencapai 59 persen.

"Satu persen dari orang Indonesia menguasai hampir 59 persen tanah di Republik ini (Indonesia), di luar kawasan hutan," ungkap Parman dalam media gathering di Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/1/2025).

Fenomena tersebut yang menjadi dasar pemerintah membentuk Badan Bank Tanah sebagai Badan Hukum Indonesia yang bersifat sui generis untuk menyediakan dan mengelola tanah negara. 

"Oleh karena itu, jangan sampai anak cucu kita tinggal nanti di lahan-lahan konglomerat,"

"Tinggal tentunya di lahan-lahan mereka sendiri, yaitu melalui reforma agraria," lanjut Parman. 

Karenanya, Badan Bank Tanah wajib mengalokasikan 30 % aset lahannya untuk reforma agraria atau penggunaan sumber daya agraria guna kepentingan rakyat. 

Ada pun sampai akhir tahun 2024, total aset lahan Badan Bank Tanah adalah 33.115,6 hektare yang tersebar di 45 kabupaten/kota. 

Baca juga: Kisah Cinta Abeh, Sudah Sembilan Tahun Jalani Pernikahan dengan Nenek Berusia 70 Tahun

Aset lahan Badan Bank Tanah diperoleh dari tanah telantar, tanah bekas hak, tanah bekas tambang, tanah timbul, tanah hasil reklamasi.

Tanah pulau-pulau kecil, tanah yang terkena kebijakan perubahan tata ruang, tanah yang tidak ada penguasaan di atasnya, hingga tanah pelepasan hutan. 

Aset tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, dan reforma agraria.

Tentunya melalui kerja sama dengan pihak lain, seperti jual beli, sewa, hibah, serta tukar menukar. 

Pada tahun 2025 ini Badan Bank Tanah membidik penambahan aset lahan seluas 140.000 hektare.(*)

Baca juga: DPRA Ingin Mualem Dilantik 7 Februari, Begini Penjelasan Mendagri Soal Jadwal Pelantikan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved