"Kami berharap kasus ini benar - benar ditindak lanjuti supaya ke depan Pj Bupati ini tidak lagi bertindak semena - mena terhadap bawahannya," timbal petugas pemadaman yang lain.
Usai melaporkan kasus dugaan penganiayaan ke Polisi, Yusri kepada wartawan mengatakan langkah itu dilakukan agar ke depan Sunawardi tidak lagi bertindak arogan kepada bawahannya.
"Saya sudah berumur dan tidak pantas diperlakukan demikian," ungkapnya dengan nada kecewa.
Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kebakaran BPBK Abdya, Nanda Hikmah Fajri ST, yang dikonfirmasi Serambinews.com juga membenarkan kejadian itu.
"Benar, kasus dugaan penganiayaan itu sudah dilaporkan ke Polres Abdya," jawabnya.
Menurut Nanda, kasus dugaan penganiayaan itu dilaporkan atas keinginan korban dan rekan seprofesinya.
Sehingga dirinya selaku pimpinan di bidang tersebut harus membantu mereka dalam melakukan langkah dan upaya hukum.
"Kasus ini kami laporkan sesuai dengan keinginan korban dan rekan-rekan di Bidang Pemadaman Kebakaran di BPBK Abdya,"
Mereka kecewa dengan sikap arogansi Pj Bupati ini karena korban sudah berumur dan masih berstatus tenaga kontrak," kata Nanda Hikmah Fajri.
Menurutnya, tindakan itu tidak bisa ditolerir oleh petugas pemadam kebakaran karena tidak sepantasnya seorang pemimpin daerah bersikap arogan kepada bawahannya.
"Menurut keterangan kawan-kawan, emosi Pj itu naik karena absen belum diteken,"
"Mereka terlambat meneken absen karena mereka mengecek kondisi mobil dan memanaskan mobil dulu. Kalau absen kan biasa belakangan," terangnya.
Nanda mengaku, paska kejadian itu para petugas pemadam kebakaran hendak melakukan mogok kerja dan ingin menyerahkan mobil pemadam kepada BPBK.
"Malahan mereka mau mogok kerja dan menyerahkan mobil ke kami. Kalau saya tidak merespons, apa artinya saya jadi Kabid," pungkasnya.
Baca juga: Partai Gabthat Alihkan Dukungan ke Mualem, untuk Selamatkan Aceh, Dunia dan Akhirat
Namun dugaan melakukan kekerasan fisik itu dibantah oleh Pj Bupati Abdya, Sunawardi.