"Setelah istirahat sebentar, lanjut melakukan pencarian," kata Pukak Dragon warga Rantau Gedang.
Baca juga: 10 Hari tanpa Kabar, Satu Keluarga Membusuk di Dasar Jurang, Bayi Berumur 8 Bulan belum Ditemukan
Hingga pukul 17.15 WIB, pencarian masih terus dilakukan. Warga tetap semangat meski sudah lebih dari delapan jam menyusuri sungai tersebut.
Hal itu disebabkan buaya itu sering muncul ke permukaan sambil membawa tubuh korban di mulutnya.
Buaya tersebut terlihat muncul setiap 10 menit sekali, dengan posisi berpindah-pidah dari satu titik ke titik lainnya.
Sayangnya seketika dikejar menggunakan perahu segera menghilang ke dalam sungai.
"Buayanya tetap terlihat 10 menit sekali, si korban masih di mulutnya," kata Pukak Dragon warga Rantau Gedang yang sedang melakukan pencarian.
Terkait hal itu warga dalam melakukan pencarian fokus mengintai kemunculan buaya. Begitu terlihat langsung mengarahkan perahu ke lokasi.
Bahkan ada yang berupaya menabrakkan perahu ke posisi buaya berada. Tentu dengan harapan buaya melepaskan tubuh korban.
Upaya lain adalah memutar perahu di sekitar buaya berada dengan harapan korban muncul ke permukaan sungai.
Baca juga: Menkeu Peringatkan Aceh dan 6 Kabupaten Lainnya, Ancam Tunda DAU dan DBH
Metode pencarian sejauh ini hanya bisa dilakukan dengan menyisir sungai menggunakan perahu.
Keahlian berenang dan menyelam yang rata-rata dikuasai warga daerah aliran sungai tidak bisa dilakukan, mengingat adanya risiko serangan buaya.(*)