TRIBUNNANGGROE.COM - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon menyarankan pembangunan bioskop di Aceh.
Namun sarannya itu mendapatkan kritikan dari sineas asal Aceh yang menilai Fadli Zon tidak paham budaya Aceh dan tren budaya digital yang sedang berkembang.
Diwawancarai Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (17/1/2025), Wakil Ketua Umum Gerindra ini menanggapi kritikan tersebut.
Fadli Zon mengatakan bahwa ekosistem film Indonesia saat ini sedang berada di puncaknya.
"Nah, dari insan perfilman menyampaikan kepada kami bahwa yang kekurangan itu adalah layar-layar bioskop,"
"Ya, kita tahulah. Ada yang namanya over the top, ada juga orang yang menonton di rumah-rumah dengan berbagai macam aplikasi," katanya.
Menurut Fadli Zon, dalam pembangunan bioskop di Aceh perlu dilakukan penyesuaian dan adaptasi mengingat Aceh menerapkan syariat Islam.
Baca juga: Di Hadapan Dek Fadh dan Almunizal Kamal, Fadli Zon Sarankan Aceh Kembali Buka Bioskop
Baca juga: Fadli Zon Disebut Ketinggalan Zaman, Terkait Saran Buka Bioskop di Aceh
"Tapi di negara-negara Islam di Timur Tengah kan juga banyak bioskop,"
"Coba, kalau kita lihat di Doha, di Arab Saudi, banyak bioskop," sebutnya.
Dia menambahkan, bioskop tetap masih dibutuhkan di era maraknya layanan over the top (OTT).
"Akan beda orang menonton di rumah dengan di bioskop. Ya, mulai dari kualitas sound, kualitas gambar, sensasinya juga beda," tambahnya.
Fadli Zon menambahkan, dirinya hanya sebatas mengusulkan pembangunan bioskop.
"Bukan tetap dibangun. Saya menyarankan agar ada bioskop di sana," ucapnya lagi.
Untuk diketahui, Fadli Zon melemparkan saran tersebut dalam kuliah umum di Aula Utama Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/1/2025).
Fadli Zon menyarankan agar bioskop perlu dihadirkan kembali di Aceh.