Setelah mengambil barang-barang istrinya, pelaku lalu menutup lubang tersebut dengan tanah.
Tetapi karena belum tertutup sepenuhnya, pelaku kembali ke rumah untuk mengambil pasir serta membeli satu sak semen untuk menutupi lubang secara permanen. Setelah itu ia pergi meninggalkan lokasi.
"Memang kasus pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku," sebut Kapolres.
Sementara di kalangan warga sekitar berkembang isu bahwa saat pembunuhan itu, korban Ayuni dalam kondisi hamil muda, baru berjalan dua bulan.
Namun sekali lagi, itu masih sebatas dugaan. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan dugaan itu benar atau tidak.
Kecurigaan bahwa Edi Andani adalah pelaku pembunuhan memang telah muncul dari sejak awal.
Sebab ia dan istrinya Ayuni sempat terlibat keributan di dalam kebun kopi milik mereka, Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.
"Dugaan pelaku ialah suaminya Edi Andani dan kita saat ini masih memburunya," kata Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Iptu Jeffryandi.
Baca juga: Ayuni, Perempuan yang Jasadnya Dikubur dalam Drum dan Dicor Semen Ternyata Dibunuh Suaminya Sendiri
Hal ini didasarkan pada keterangan saksi, Hasbullah (51) yang pada Rabu (29/1/2025) sempat mendengar suara perempuan berteriak meminta ampun dari arah kebun milik Edi Andani.
Namun saat itu, ia tidak menggubrisnya suara tersebut. Ia langsung pulang meninggalkan kebun yang memang berbatasan langsung dengan kebun Edi Andani.
Baru keesokannya, Kamis (30/1/2025) sekira pukul 08.00 WIB, Hasbullah menghubungi Irwandi, salah satu warga setempat, dan mengajaknya ke kebun untuk memastikan kecurigaannya.
Ia berangkat bersama beberapa warga lain. Saat tiba di lokasi mereka menemukan tanah yang tampak baru saja ditimbun.
Karena merasa ada yang mencurigakan, warga langsung melaporkan temuan tersebut kepada aparat desa yang kemudian meneruskannya ke pihak kepolisian.
Kemudian pihak Polisi bersama warga menggali lokasi tersebut dan menemukan mayat Ayuni yang dimasukkan ke dalam sebuah drum dan bagian atasnya dicor dengan semen.
Pengejaran