Azwar A Gani, Mantan Kombatan GAM yang Kembali Terpilih Memimpin GP Ansor Aceh

Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Azwar A Gani, Ketua PW Ansor Aceh.

Sementara Azwar A Gani menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepadanya, hingga bisa memimpin organisasi tersebut selama dua periode.

"Terima kasih sahabat-sahabat semua, telah mendukung dan beker jasama selama ini,"

"Masih teringat masa-masa pahit perjuangan membangun dan membina kader hingga ke pelosok Aceh, yang geografisnya sulit ditempuh," katanya.

Foto bersama usai Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-14 yang berlangsung di Aula Arafah UPT Asrama Haji Aceh, Banda Aceh, 11-12 Januari 2025. (Tribunnanggroe.com)

"Tapi dengan kekompakan, dan ketulusan untuk membangun Ansor, saya bersama sahabat-sahabat dapat mengatasi berbagai kendala," 

"Dan saat ini data kita 4.000 kader Ansor telah tersebar di seluruh Aceh," ujar Azwar.

Ia berharap ke depan, dapat membangun lebih kuat dan lebih banyak lagi kader yang ideologis dan militan.

Lalu siapa sebenarnya Azwar?

Azwar A Gani dilahirkan di Paloh Panyang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, pada 27 April 1985.

Besar di masa konflik dan di daerah basis konflik, membuat Azwar bersentuhan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Ia sempat bergabung dengan pasukan GAM dibawah komando Husaini M Amin alias Tgk Batee, Panglima Komando Operasi wilayah Batee Iliek.

Di tengah suasana Bireuen yang semakin tidak kondusif, tahun 2004 sebelum bencana tsunami menerjang, Azwar 'hijrah' ke Banda Aceh.

Pria dengan nama sandi Cut Adek dan Mekanik ini berbaur dengan masyarakat dengan berjualan nasi goreng di kawasan Simpang Galon, Darussalam, Banda Aceh.

Baca juga: Polsek Kuta Alam Bekuk Sales Kopi Sachet, Aniaya Perempuan Open BO di Hotel

Sayangnya, keberadaan Azwar terdeteksi oleh aparat keamanan. 

Tak lama di Banda Aceh, ia ditangkap oleh satuan gabungan intelijen (SGI) di Darussalam, di salah satu ruko tempat ia tinggal.

Azwar lalu ditahan di Pos Satuan Taktis SGI, kawasan Lampineung, Kota Banda Aceh.

Halaman
123