Abu Mudi Sodorkan Lima Nama Pengganti Tu Sop, Begini Jawaban Om Bus

Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon gubernur Aceh, Bustami Hamzah, di luar gedung DPRA setelah tak diizinkan menandatangani kesediaan menjalankan butir-butir MoU Helsinki, Kamis (12/9/2024).

TRIBUNNANGGROE.COM - Kalangan ulama di Aceh telah merekomendasikan lima nama kepada bakal calon gubernur Aceh, Bustami Hamzah.

Rekomendasi itu diberikan untuk mengganti posisi Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop selaku bakal calon wakil gubernur Aceh yang baru saja meninggal dunia.

Ketua Umum Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tgk H Bulqaini Tanjungan mengatakan, kelima nama itu merupakan nama yang disodorkan Tgk H Hasanoel Bashry HG atau Abu Mudi Samalanga.

Dijelaskan bahwa sebelumnya, Abu Mudi terlebih dahulu membentuk tim penjaringan untuk memilih nama-nama ulama yang diusulkan sebagai pengganti Tu Sop.

Dari penjaringan tersebut, Abu Mudi merekomendasi lima nama ulama yang berasal dari beberapa daerah.

Nama-nama itu selanjutnya diserahkan kepada Bustami Hamzah agar dipilih salah satunya sebagai bakal cawagub Aceh.

Kelima ulama tersebut yaitu Abiya Kuta Krueng (Tgk H Anwar Usman), Abon Buni Matangkuli (Tgk H Abubakar H Usman), Abi Nas Jeunieb (Tgk Nurdin M Judon), Abi Hidayat, dan Tu Bulqaini sendiri.

“Jadi Abu Mudi memerintahkan kepada kami jangan lobi dan jangan intervensi Pak Bus,"

"Biarkan Pak Bus memilih sendiri dari yang direkomendasikan ulama,” ungkap Pimpinan Dayah Al Ishlah Al Aziziyah ini.

Baca juga: Viral Video Tokoh Palestina Kirim Doa untuk Ulama Aceh Almarhum Tu Sop

Baca juga: Detik-detik Saat Bustami Hamzah tak Diizinkan Teken Pernyataan Bersedia Jalankan MoU Helsinki

Jika ada nama-nama lain yang muncul sebagai calon pengganti Tu Sop, Tu Bulqaini memastikan bahwa itu bukan dari usulan ulama, selain lima nama yang disebut tadi.

Namun demikian, lanjut Tu Bulqaini, Abu Mudi tidak membatasi Bustami untuk memilih calon pendampingnya dari usulan ulama semata, tapi boleh juga dari kalangan partai nasional (parnas).

“Kalau mengambil dari parnas boleh juga. Cuma dari kalangan ulama yang lima tadi,"

"Silakan pilih salah satu dari yang direkomendasikan Abu Mudi,” imbuh mantan aktivis santri ini.

Apabila Bustami tidak mengambil cawagubnya dari kalangan ulama, Tu Bulqaini memastikan bahwa PAS Aceh tetap mendukung Bustami pada Pilkada mendatang. 

“Jika Pak Bustami ambil dari parnas, PAS tetap bersama Pak Bus,"

"Tapi kita tetap berharap pak Bus ambil dari kalangan ulama yang sudah direkomendasi oleh Abu Mudi, terserah beliau siapa,” tutup Tu Bulqaini.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Bustami yang juga Ketua DPD Partai Golkar Aceh, TM Nurlif juga mengungkapkan bahwa proses untuk melakukan pergantian Tu Sop masih berlangsung. 

“Saat ini kita sedang musyawarah,” kata Nurlif. 

“Semua usulan kita bahas, kita lihat perkembangan. Yang pasti kita tidak mau dikotomi, kita tidak mau ada khilafah dengan semua elemen,” ujarnya

Lalu bagaimana tanggapan dari Bustami Hamzah sendiri terkait nama-nama ulama yang diusulkan oleh Abu Mudi tersebut?

Bustami menjawab hal itu saat usai rapat paripurna DPRA dengan agenda penandatanganan kesediaan menjalankan butir-butir MoU Helsinki bagi pasangan bakal calon gubernur Aceh.

Dalam rapat paripurna itu, muncul interupsi dari dua anggota DPRA, yang menyebutkan bahwa Bustami tidak bisa menandatangani berkas lantaran karena ia hanya sendiri, tidak berpasangan bersama wakilnya.

Ketua DPRA lalu langsung mengambil kesimpulan bahwa yang berhak menandatangani naskah hanya pasangan Mualem-Dek Fad.

Sementara untuk Bustami Hamzah akan dijadwalkan kembali setelah partai pengusung Bustami nanti mengajukan kembali nama bakal calon wakil gubernur pengganti Tu Sop ke KIP Aceh.

Baca juga: Rapat Paripurna Pertama DPRK Banda Aceh dan Tangis Haru Hj Mariana Ibrahim dalam Dekapan Irwansyah

Baca juga: Suami Istri di Banda Aceh Dilantik jadi Anggota Dewan dari Dapil Berbeda

Bustami Hamzah yang ditanyai awak media usai rapat paripurna menjawab santai tentang dirinya yang tidak boleh menandatangani naskah tersebut. 

Ia mengatakan, siap mengikuti semua proses dan tahapan yang berlaku.

“Kita ikuti aja tahapan, aturan, mekanisme yang sudah ada, nggak usah diperdebatkan,” kata Bustami.

Lantas terkait siapa pengganti Tu Sop, Bustami Hamzah tampaknya juga tidak ingin terlalu berkomentar. 

Sambil menuju ke mobil, ia menjawab singkat. “Nantilah, ini lagi berproses, ya kan semua ada batasan waktu. Insya Allah,” pungkasnya kepada awak media.(*)

Baca juga: Miris, Pelajar di Aceh Tengah Ujian dari Atas Pohon, di Jalanan, dan di Bawah Rintik Hujan