Kontak Tembak di Lamtamot 25 Tahun Lalu, 1 Tewas dan 4 Cedera, Termasuk Anggota TNI
Dalam keadaan yang demikianlah jatuh korban di kalangan warga empat orang, satu di antaranya meninggal dunia.
Penulis: Muktar Lukfi | Editor: Yocerizal
TRIBUNNANGGROE.COM - Warga Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, pasti belum melupakan kisah 25 tahun lalu, ketika desanya menjadi lokasi ajang kontak tembak antara pasukan TNI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Peristiwa yang terjadi pada hari Sabtu, 27 November 1999 itu, itu menimbulkan korban jiwa. Satu meninggal dunia, dan empat lainnya luka-luka, termasuk seorang anggota TNI.
Ada dua versi yang berkembang tentang insiden ini. Versi pertama, bermula dari pemberondongan aparat terhadap rombongan massa yang akan menghadiri ceramah GAM di Lamtamot.
Tapi, versi lainnya dari aparat keamanan, peristiwa itu bermula ketika massa melakukan sweeping di jalan raya Banda Aceh-Medan, kawasan Lamtamot. Dimana salah satu kendaraan tang terjaring sweeping ternyata berisika anggota TNI dari kesatuan Kodim Pidie.
Artikel dibawah ini adalah arsip berita Harian Serambi Indonesia edisi Minggu 28 November 1999. Kami turunkan kembali untuk mengenang perisitiwa 25 tahun lalu:
Insiden di Lamtamot, 1 Tewas, 4 Cedera
BANDA ACEH - Insiden berdarah terjadi di kawasan Desa Lamtamot. Kecamatan Seulimuen, Aceh Besar, Sabtu (27/11/1999) malam. Dalam peristiwa itu jatuh korban satu orang tewas, dan empat lainnya cedera termasuk seorang anggota TNI yang bertugas di Kodim Pidie.
Berkembang dua versi tentang asal mula insiden ini. Tiga warga penduduk Seulimuen yang mengaku menyaksikan peristiwa itu kepada redaksi Serambi via telepon mengatakan, insiden itu bermula dari pemberondongan aparat terhadap rombongan massa yang akan menghadiri ceramah GAM.
"Memang malam ini (Sabtu malam, red.) ada ceramah GAM di Lamtamot," kata seorang penelepon. Dua warga yang menelepon Serambi lainnya, juga memberikan keterangan hampir senada.
Baca juga: ODGJ Meninggal Dunia, Terkunci di Dalam Rumahnya yang Terbakar
Tapi, dari sumber aparat keamanan, mengatakan peristiwa itu bermula ketika massa melakukan sweeping di jalan raya Banda Aceh-Medan, kawasan Lamtamot. Salah satu kendaraan yang terkena sweeping adalah mobil kijang yang kebetulan "berisi" enam anggota TNI dari kesatuan Kodim Pidie.
"Mereka (anggota TNI, red.) itu dalam perjalanan menuju Banda Aceh, karena salah seorang dari mereka ingin menjenguk keluarganya yang sakit di Banda Aceh," kata Dandim 0101 Banda Aceh, Letkol Inf Ferdinan S, kepada Serambi.
Menurut Dandim, saat penghadangan yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, terjadi keributan antara massa yang melakukan sweeping dengan keenam anggota TNI itu. Bahkan salah seorang dari mereka, Serda Suaidi, dibacok massa sehingga mengalami luka serius.
Menyaksikan temannya mendapatkan perlakuan demikian, kelima anggota Kodim Pidie yang lain lari menyelamatkan diri ke arah Saree sembari melepaskan tembakan.
Dalam keadaan yang demikianlah jatuh korban di kalangan warga empat orang, satu di antaranya meninggal dunia.
"Anggota melepaskan tembakan untuk melindungi keselamatan diri," kata Letkol Ferdinand.
Aceh Besar
TNI
GAM
Kontak Tembak di Lamtamo
Aceh 25 Tahun Lalu
Kisah Kontak Tembak di Lamtamo
Korban Kontak Tembak di Lamtamo
Sidang Kasus Penembakan Bos Rental Asal Aceh Ungkap Sosok Syifa, Perempuan Muda Istri Perwira Polisi |
![]() |
---|
Menyesal Tembak Bos Rental Asal Aceh, Bambang Menangis, Sadari Sakitnya Kehilangan Sosok Ayah |
![]() |
---|
Dukung Pernyataan Mualem, Eks Kombatan GAM Minta Pertamina Cabut Kebijakan Barcode Pengisian BBM |
![]() |
---|
Elemen Sipil: Pemangkasan Anggaran Aceh Bentuk Pelanggaran Komitmen Kompensasi Perang RI-GAM |
![]() |
---|
Itjen Kemendagri Turunkan Tim Awasi Masalah Keuangan Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.