Kebiasaan Merokok dapat Menyebabkan Paru-paru Basah, Kenali Gejalanya

Mengadopsi gaya hidup sehat, menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Penulis: Miranda Syahnola Capah | Editor: Yocerizal
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
Ilustrasi Paru-Paru Basah 

Laporan Miranda Syahnola Capah | Banda Aceh

TRIBUNNANGGROE.COMParu-paru basah atau biasa dikenal dengan pneumonia, merupakan salah satu penyakit yang kerap menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat.

Penyakit ini merupakan kondisi di mana paru-paru mengalami peradangan dan terisi cairan sehingga dapat mengganggu proses pernapasan.

Peradangan ini mengakibatkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan, sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik.

Dikutip dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, seorang ahli paru-paru, Dr Andi Setiawan, mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kebiasaan sehari hari yang dapat mempengaruhi Kesehatan paru paru.

“Mengadopsi gaya hidup sehat, menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan, adalah langkah-langkah preventif yanf dapat mengurangi risiko terkena paru-paru basah,” ujarnya.

Penyebab

Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Selain itu, beberapa faktor langsung juga dapat memicu pneumonia, seperti:

1. Kebiasaan Merokok

Merokok dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

2. Penyakit Jantung Kronis 

Penyakit jantung dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko pneumonia.

3. Diabetes Melitus

Diabetes dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

4. Kelemahan Struktur Organ Pernapasan

Kelemahan struktur organ pernapasan dapat membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.

5. Penurunan Tingkat Kesadaran

Baca juga: FBI Tangkap Pria Florida atas Dugaan Rencana Pengeboman Bursa Efek New York

Gejala

Gejala pneumonia biasanya dimulai dengan beberapa tanda tertentu. Berikut ini adalah gejala-gejala yang biasanya muncul:

  1. Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.
  2. Batuk tidak berdahak, atau berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan.
  3. Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek.
  4. Mual, muntah, dan diare.
  5. Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah.
  6. Denyut nadi yang melemah hingga 100 kali per menit.

Jika anggota keluarga mengalami kesulitan bernapas atau terjadi peningkatan frekuensi napas, segeralah bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dokter akan melakukan penanganan terhadap pneumonia dengan terapi kausal, terapi suportif umum, terapi inhalasi, dan fisioterapi dada.

Baca juga: Dede Yusuf tak Yakin 500 Kasus Perceraian Terjadi akibat Perbedaan Pilihan di Pemilu

Pencegahan

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia:

1. Vaksinasi

Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah pneumonia. Vaksin pneumokokus dan vaksin influenza dapat membantu mencegah beberapa jenis pneumonia.

2. Cuci Tangan

Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air dapat membantu mencegah penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

3. Hidup Sehat

Pola hidup sehat seperti berhenti merokok, olahraga teratur, dan diet seimbang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah pneumonia.

4. Hindari Kontak dengan Orang Sakit

Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved