TRIBUNNANGGROE.COM - "Kalian akan menyesal," begitu penggalan status putra Shin Tae-yong, Shin Jae-won.
Status tersebut ditulis melalui akun Instagramnya, mengomentari pemecatan sang ayah sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia.
Dari nadanya, jelas sekali dia begitu kecewa dengan pemecatan tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah kadung menjadi bubur.
STY sudah dipecat oleh PSSI, yang tersisa kini adalah sejarah dan kenangan manis yang berhasil ditorehkan oleh pria asal Korea Selatan itu.
"Dia sudah membawa Indonesia hingga tahap seperti ini dan begini cara kalian memperlakukannya,"
"Kerja bagus PPSI, kalian semua akan menyesali keputusan ini," begitu status lengkapnya.
Lima tahun STY menahkodai timnas Indonesia. Selama setengah dasawarsa itu, hanya prestasi dan prestasi yang berhasil dia torehkan.
Apakah tidak ada kegagalan? Tentu saja ada.
Tetapi untuk timnas Garuda, kegagalan yang diperoleh selama lima tahun ini tak sebanding dengan torehan-torehan mengkilap selama dipegang mantan pelatih Korea Selata itu.
Apa saja? Nanti kita jembrengkan satu per satu.
Baca juga: PBB Peringatkan Indonesia soal Ancaman Bencana Besar, Suhu Akan Memanas Lebih Cepat
Cerita itu bermula di pengujung Desember 2019, tepatnya pada Sabtu, 28 Desember 2019.
Bertempat di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ketua PSSI ketika itu, Mochammad Iriawan, menyerahkan jersey secara simbolis kepada STY, sebagai tanda dia akan menjadi pelatih kepala Indonesia.
Kerja-kerja STY di awal banyak menghadapi kendala, terutama karena saat itu pandemi Covid-19 sedang menyerang dunia.
Tak terkecuali Indonesia, yang di akhir tarikh total jenderal ada lebih dari 500 ribu orang meninggal dunia karena virus dari China itu.
Tugas pertama STY adalah menangani timnas Indonesia U20 yang disiapkan untuk Piala Dunia U20 pada 2021.