Awas, Ini Dampak Buruk Menggunakan Headset Setiap Hari Dengan Volume Tinggi

Penulis: Amat Sanuri
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemakaian True Wireless Stereo atau TWS. Kenali batas volume dan durasi aman pakai headset, headphone, earphone, dan TWS(Sennheiser)

Laporan Amat Sanuri | Banda Aceh

TRIBUNNANGGROE.COM - Headset, TWS (True Wireless Stereo) atau earphone merupakan alat yang berfungsi untuk menyalurkan audio dari alat elektronik seperti HP atau komputer ke telinga.

Headset biasanya sering digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, bermain game, menonton film dan mendengarkan musik.

Dengan menggunakan headset, manusia dapat mendengarkan suara/audio dengan jelas.

Tidak heran, jika sebagian orang rela membeli headset dengan harga mahal agar suara yang dihasilkan berkualitas.

Namun, menggunakan headset untuk bermain game, mendengarkan musik dan lainnya dapat mengganggu kesehatan, terutama bagian pendengaran.

Terlebih jika memakai headset dibarengi dengan volume yang tinggi. 

Untuk itu, pengguna perlu waspada saat memakai headset terlalu sering dengan volume tinggi. 

Lantas, apakah menggunakan headset bisa merusak telinga?

Baca juga: 800 Juta Orang Dewasa Idap Diabetes, WHO Minta Negara-negara di Dunia Melakukan Tindakan

Untuk lebih lengkapnya, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai akibat memakai headset terlalu sering dengan volume tinggi yang dapat merusak pendengaran.

Mendengarkan suara kencang yang dihasilkan headset dalam waktu lama bisa merusak telinga atau menyebabkan gangguan pada pendengaran pengguna.

Dikutip dari Medical News Today via Kompas, suara dari headset dalam level dan kondisi tertentu bisa menyebabkan kerusakan pada saraf pendengaran dan sel-sel rambut koklea, atau telinga bagian dalam. 

Adapun beberapa gejala gejala gangguan pendengaran akibat penggunaan headset atau TWS dengan volume tinggi adalah sebagai berikut:

  • Terdapat suara berdesis, berdenging, atau berberdengung di telinga. 
  • Kesulitan mendegar suara di lingkungan yang ramai atau bising.
  • Kesulitan memahami suara yang diucapkan orang lain. 
  • Harus mendengarkan audio dengan volume tinggi.

Masalah kehilangan pendengaran akibat paparan suara yang terlalu keras ini perlu dihindari karena bersifat kumulatif seumur hidup, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pusat Studi Medis Universitas Utah, Amerika Serikat. 

Artinya, jika telah mengalami perubahan pendengaran sementara, di masa mendatang pengguna dapat mengalami gangguan pendengaran yang terjadi di tingkat dan waktu paparan yang lebih rendah.

Baca juga: Syarat TOEFL Pendaftaran CPNS Digugat ke Mahkamah Konstitusi

Halaman
1234