Nestapa Abah Anies, Elektabilitas Tinggi, tetapi Tiket Habis Diborong Ridwan Kamil

Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan saat mengunjungi Masjid Ba'alawi, Gampong Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, Minggu (17/12/2023).

TRIBUNNANGGROE.COM - Elektabilitas tinggi rupanya tidak menjamin seseorang didukung oleh partai politik. Nasib itulah yang kini sedang dialami Anies Baswedan.

Mantan calon presiden yang sempat ngetrend dengan panggilan Abah Anies ini dinyatakan unggul dalam head to head melawan Ridwan Kamil berdasarkan Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang baru dirilis.

Survei itu dilakukan menjelang pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024. Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad, mengatakan, Anies akan unggul jika head to head dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta.

"Kalau hanya ada dua nama ini yang bersaing, Anies Baswedan dapat 42,8 persen, Ridwan Kamil 34,9 persen, dan yang belum tahu 22,3 persen," ucapnya dalam keterangan pers, Minggu (18/8/2024), sebagaimana dikutip dari TribunJabar.

Sedangkan dengan Ahok, suara Anies tipis bersaing dengan keunggulan 2,3 persen atau masih di angka margin off error. Anies disebut unggul 37,8 persen, sedangkan Ahok mencapai 34,3 persen. Sementara pemilih yang bingung berkisar 28 persen.

"Jika Anies bersaing head to head dengan Kaesang Pangarep, Anies mendapat dukungan 46,5 persen, Kaesang 15 persen dan yang belum tahu sekitar 38,5 persen," ucapnya.

Adapun survei tersebut dilakukan melalui survei telepon terhadap warga Jakarta pada 8-12 Agustus 2024. Metodologi yang digunakan adalah sampel secara random dari populasi pemilih berusia 17 tahun ke atas atau warga yang sudah menikah.

Baca juga: Abi Hidayat: Kita Kecewa, Kesedihan Abu Paya Pasi Adalah Kesedihan Ulama Aceh

Sampel sebanyak 500 orang dipilih secara acak dari database tatap muka yang dilakukan SMRC mewakili pemilih Jakarta.

"Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi random sampling," ucap Saidiman.

Keunggulan Anies dalam survei berbanding terbalik dengan kansnya bertarung pada Pilkada Jakarta 2024. Anies berpeluang tak memiliki perahu karena sebagian besar partai sudah memutuskan mendukung Ridwan kamil

Mayoritas partai politik telah menyatakan bakal mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang dan merapat untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta.

Tiga partai politik pengusung Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kini berbalik arah meninggalkan Anies.

"Saya sudah beritahu Pak Anies, 'Pak Anies Anda sebagai adik, ini bukan momen Anda untuk maju pada Pilkada Jakarta Raya'," kata Paloh seperti dikutip dari Kompas TV, Kamis (15/8/2024).

Paloh menegaskan, pemahaman soal hal ini sudah disampaikan langsung ke Anies. Menurut dia, Nasdem akan mencarikan Anies kesempatan lain ke depannya.

Baca juga: Kisah Rangga, Paskibraka Pante Bidari, Tetap Bertugas Meski Rumah Terbakar dan Jauh dari Orang Tua

"Kita cari momentum yang lebih tepat lagi kedepannya. Ada pemahaman itu," ucap Paloh.

Padahal, Partai Nasdem sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk maju pada Pilkada Jakarta.

Setali tiga uang, PKS yang telah menyatakan dukungan kini juga berpaling dari Anies. Juru bicara PKS Muhammad Kholid menyebutkan, PKS bakal bergabung ke KIM Plus dan mendapatkan posisi calon wakil gubernur Jakarta.

“Sudah mulai ada titik terang. Hingga saat ini, Insya Allah calon gubernur usulan KIM adalah Ridwan Kamil (RK) dan calon wakil gubernur yang diminta untuk mendampinginya dari PKS," kata Kholid, Sabtu.

Kholid memandang bahwa komunikasi pimpinan PKS dan KIM berjalan lancar tanpa ada hambatan serta terjalin intensif dan menemukan titik temu.

“Komunikasi kami berjalan baik. Insya Allah rencana kerja sama semakin terang jalannya. Mohon doanya, semoga menghadirkan kemaslahatan bagi warga Jakarta," ucap dia.

Pintu Anies untuk maju Pilkada Jakarta resmi tertutup setelah PKB menyatakan bakal berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Ridwan Kamil.

Baca juga: Cerita Ibu Rumah Tangga di Aceh Tamiang Saksikan Empat Orang Terbakar Saat Ledakan Sumur Minyak

"PKB sudah final bahwa untuk Pilkada di DKI (Jakarta) ini bersama Gerindra, jadi tidak ada pembicaraan di luar itu," ucap Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Minggu (18/8/2024).

Dengan situasi tersebut, Anies hanya bisa berharap diusung oleh PDI-P yang tak menunjukan sinyal untuk bergabung dengan rombongan KIM Plus.

Namun, PDI-P tak bisa mencalonkan Anies tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Sebab, PDI-P diperkirakan hanya memiliki 15 kursi DPRD Jakarta, masih di bawah syarat pencalonan gubernur yakni punya 22 kursi DPRD.

Selain PDI-P, memang masih ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Perindo yang masing-masing punya 1 kursi di DPRD Jakarta, Namun, kedua partai tersebut juga menunjukkan sinyal untuk merapat ke KIM Plus dan mendukung Ridwan Kamil.

Lagipula, tambahan dua kursi dari PPP dan Perindo juga tidak cukup untuk meloloskan Anies sebagai calon gubernur Jakarta.

Minimnya dukungan bagi Anies boleh jadi menjadi semacam anomali di dunia politik. Pasalnya, Anies adalah sosok dengan elektabilitas tertinggi untuk maju Pilkada Jakarta 2024.

Survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024, misalnya, mencatat bahwa Anies didukung oleh 29,8 persen publik Jakarta untuk menjadi calon gubernur. Nama Anies disusul oleh eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang punya elektabilitas 20 persen.

Sementara itu, elektabilitas Ridwan Kamil yang dicalonkan oleh KIM berada di bawah Anies dan Ahok dengan angka 8,5 persen. Hasil riset tersebut agaknya tidak menjadi pertimbangan bagi partai-partai politik untuk menentukan arah dukungan pada Pilkada Jakarta 2024.

Prabowo sendiri telah menyatakan komitmennya untuk merangkul semua partai politik dalam pemerintahannya ke depan. Akan tetapi, ketua umum Partai Gerindra itu memberikan sinyal agar partai-partai politik berkomitmen bekerja sama dalam Pilkada serentak 2024.

“Bagusnya begitu kira-kira,” ujar Prabowo dikutip dari Kompas.id di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis (15/8/2024) malam.

Saat ini, KIM sendiri sudah diisi oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Prima.

Koalisi besar itu bakal mendukung Ridwan Kamil untuk menjadi jagoan dalam Pilkada Jakarta. Menurut rencana, deklarasi pencalonan Ridwan Kamil akan digelar pada Senin malam hari ini.

Sementara itu, juru bicara Anies, Sahrin Hamid menyatakan bahwa Anies masih optimis bisa maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Pendaftaran masih tanggal 27-29 Agustus 2024, masih ada waktu untuk itu," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Anies Baswedan Terancam ‘Game Over’ di Jakarta, Disarankan Maju di Pilkada Aceh Atau Sumbar

Sahrin menuturkan, peluang Anies untuk bisa didukung PDI-P masih terbuka. Begitu pun dengan dinamika politik saat ini yang dianggapnya masih cair.

Dinamika politik memang begitu cair, partai yang sudah menyatakan dukungan bisa saja tiba-tiba membatalkan dukungan. Hal sebaliknya pun bukan mustahil terjadi.

Namun, dengan situasi yang terjadi sekarang, jalan Anies untuk kembali memimpin Jakarta akan buntu.(*)