Terancam ‘Game Over’ di Jakarta, Anies Disarankan Maju Pilkada Aceh Atau Sumbar

Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan ketika berdialog dengan warga Kampung Elektro, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/8/2024).(KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo)

TRIBUNNANGGROE.COM - Direktur Eksekutif, Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, kemungkinan Anies Baswedan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta semakin kecil.

Hal ini menyusul Partai NasDem bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Apalagi, Agung memperkirakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemungkinan besar bakal mengikuti jejak Nasdem bergabung dengan KIM.

“Kemungkinannya besar ya (PKS-PKB gabung KIM) karena memang ada banyak dinamika politik yang beberapa waktu terakhir terjadi begitu cepat,”

“Dan itu memengaruhi psikologis elite-elite politik terutama ketua umum partai yang memang belum secara resmi mendeklarasikan untuk bergabung dengan KIM,” kata Agung dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Jumat (16/8/2024).

Dinamika yang dimaksud seperti yang terjadi pada Partai Golkar, di mana ketua umumnya menyatakan pengunduran diri tiba-tiba lalu muncul isu reshuffle kabinet hingga musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

“Jadi bagi partai-partai di sekeliling di perpolitikan Tanah Air ini sebuah fakta, di mana partai sebesar Golkar saja bisa dengan cepat berubah ya. Apalagi misalkan partai yang kekuatannya tidak lebih besar dari golkar,” ujar Agung.

Baca juga: Wabah Mpox Menggila, 450 Orang Tewas, WHO Umumkan Darurat Kesehatan Global

Baca juga: Elemen Sipil Akhiri Perjuangan untuk Dorong Mualem Gandeng Tu Sop

Oleh karena itu, Agung mengatakan, kemungkinan Anies maju pada Pilkada Jakarta semakin kecil.

“Kalau tidak ada dinamika yang terlalu esktrem mengemuka, maka Anies Baswedan game over ya, selesai karena praktis hanya meninggalkan di sisi luar pemerintahan PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan),” katanya.

Namun, Agung menyebut bahwa Anies bisa mencoba opsi lain di luar Jakarta, yakni maju di daerah lain seperti Jawa Barat (Jabar), Aceh atau Sumatera Barat (Sumbar).

“Mau enggak mau alternatifnya Anies harus melirik misalnya opsi lain di Jawa Barat misalkan yang memang secara ceruk pemilih itu punya kemiripan dengan Jakarta,” ujar Agung.

Menurut dia, demografi pemilih di Jabar mirip dengan Jakarta karena ada pemilih Islam Perkotaan dan Islam perdesaan.

Lalu, ada kelas menengah yang lumayan solid dan masyarakat Jabar juga lumayan didominasi oleh pemilih rasional yang tersebar di sejumlah kota besarnya.

Hanya saja, Agung mengatakan, Anies membutuhkan PDI-P sebagai partai yang bisa mengusung calon kepala daerah tanpa harus berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain di sejumlah daerah.

Baca juga: PSI belum Tentu Dukung Mualem, 4 Pasangan Balon Bupati Dapat Rekomendasi

Baca juga: Partai Aceh Umumkan Nama Dek Fad Dua Jam Setelah Abu Paya Pasi Rekom Nama Tu Sop ke Mualem

"Saya melihat kan ada PDI-P yang punya golden ticket di beberapa tempat, misalkan di 10 propinsi, dia bisa mengusung sendiri calon-calonnya tanpa harus berkoalisi atau pun di tempat lain yang sangat cair yang KIM Plus-nya tidak terbentuk sempurna,” kata Agung.

Halaman
123