TRIBUNNANGGROE.COM - Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri, ikut hadir dalam puncak peringatan Hari Damai Aceh (HDA) ke-19 yang berlangsung di Taman Bustanussalatin atau Taman Sari, Banda Aceh, Kamis (15/8/2024).

Suhendri diketahui saat ini berstatus tersangka atas kasus dugaan korupsi penyimpangan dalam pengadaan budidaya ikan kakap dan pakan rucah untuk masyarakat korban konflik di Aceh Timur, yang bersumber dari APBA-P 2023.

Dalam acara peringatan HDA ke-19, Suhendri bertindak sebagai panitia dan juga menyempatkan menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah tokoh di Aceh.

Dengan menggunakan baju batik, Suhendri menyerahkan piagam perhargaan tersebut bersama dengan Kepala Sekretariat BRA, Darmansyah. Ia juga sempat memberikan santunan anak yatim.

Dikutip dari Serambinews.com, Suhendri saat ditanyai wartawan media tersebut perihal kasus yang menjerat dirinya, mengatakan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum.

Namun Suhendri mengaku dalam proses pengadaan benih ikan tersebut, pihaknya sudah melaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Biar hukum saja yang memproses. Saya hanya menjalankan sesuai dengan SOP-nya saja,” kata Suhendri singkat.

Diketahui, Penyidik Kejaksaan Tinggi Aceh (Kejati) memanggil enam tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi tersebut.

Mereka adalah , Ketua BRA berinisial SH, ZF selaku koordinator atau penghubung Ketua BRA, MHD selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Kemudian ada M selaku PPTK, ZM selaku peminjam perusahaan dan HM selaku koordinator atau penghubung rekanan penyedia.

Meski sudah ditetapkan tersangka, para tersangka tidak dilakukan penahanan oleh penyidik. Penyidik berdalih untuk penahanan terhadap para tersangka pihaknya melihat saat ini hal tersebut belum diperlukan.(*)

Baca juga: BMKG: Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, Dampaknya Lebih Dasyat dari Tsunami Aceh

Baca juga: Makin Harmonis, Usai Usung Sofyan Dawood di Pileg, PDIP Kini Dukung Mualem di Pilkada 2024