Setelah menghabiskan tiga bulan terakhir di panti jompo yang dikelilingi oleh orang-orang berusia 102 tahun, Yang mengaku telah mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan.
Dia telah beradaptasi dengan kecepatan lambat di rumah sementaranya dan menikmati hari-harinya dengan membaca, menulis, dan berbicara dengan penghuni lainnya.
Ia juga belajar untuk tidak terlalu memikirkan masa depan dan menjalani hari demi hari.
Ketika ditanya apakah ia berencana untuk tinggal di panti jompo selama sisa hidupnya, perempuan berusia 38 tahun ini mengatakan, ia berencana untuk pergi suatu saat nanti, tetapi ia tidak tahu kapan tepatnya.
Untuk saat ini, Yang masih menikmati kedamaian dan ketenangan di panti jompo Yisenlin di Kota Jilin.
Ditambah lagi, dia membantu salah satu penghuni panti jompo di sana untuk menulis memoarnya, yang mungkin akan memakan waktu cukup lama, jadi dia tidak berencana untuk pergi dalam waktu dekat.
Sebagaimana dilansir Oddity Central pada Sabtu (10/8/2024), pengalaman Yang tinggal di panti jompo menjadi viral di China setelah dia mulai memposting klip-klip kehidupannya di sana di Douyin (TikTok versi China), yang mendapatkan lebih banyak perhatian daripada yang dia bayangkan.
Baca juga: Sempat Muncul Nama Tu Sop, Cawagub Mualem Kini Menguat ke Dek Fad, Bagaimana Om Bus dan Haji Uma?
Baca juga: Partai Aceh Tunda Jadwal Deklarasi Calon Kepala Daerah, Bantah Ada Pengerahan Massa ke Banda Aceh
Baca juga: Waduh, Data ASN di Aceh Bocor, Dijual Rp 160 Juta, BKN Minta PNS Ganti Password
Dia tidak pernah menyangka ada orang yang akan menganggap kisahnya menarik, tetapi dia dibanjiri pertanyaan dari orang-orang yang bahkan lebih muda darinya sejak dia mulai mengunggah video.
Meskipun banyak yang menyatakan terinspirasi oleh pengalaman Yang, ada juga yang menyebut kisahnya sebagai kisah peringatan tentang budaya kerja berlebihan di China dan bagaimana hal tersebut dapat mendorong orang untuk kelelahan pada usia yang relatif muda.(*)