Hampir Selesai, Segini Biaya yang Dihabiskan dalam Pembangungan Dua Bendungan di Aceh

Bendungan Rukoh dan Bendungan Keureuto, kedua bendungan ini menghabiskan biaya APBN dengan keseluruhan total Rp 4,2 triliun.

Penulis: Miranda Syahnola Capah | Editor: Yocerizal
FOR SERAMBINEWS.COM
Progres pembangunan PSN Bendungan Rukoh Gampong Alue, Kecamatan Titeu, Pidie, Rabu (16/10/2024) 

Laporan Miranda Syahnola Capah | Banda Aceh

TRIBUNNANGGROE.COM – Dua bendungan di Aceh, yaitu Bendungan Rukoh dan Bendungan Keureuto yang dirancang di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hampir selesai pembangunannya.

Kedua bendungan ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas irigasi pertanian, mendukung pengendalian banjir, serta menyediakan air baku dan energi listrik bagi masyarakat Aceh.

Kedua bendungan ini menghabiskan biaya APBN dengan keseluruhan total Rp 4,2 triliun

Bendungan Rukoh yang terletak di Kabupaten Pidie, memiliki kapasitas tampungan sebesar 128 juta meter kubik dan luas genangan 716,7 hektare.

Bendungan ini nantinya akan melayani area irigasi seluas 11.950 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija serta intensitas tanam yang mencapai 300 persen.

Selain itu, bendungan ini juga memiliki fungsi sebagai pengendalian banjir di wilayah Krueng Rukoh dengan potensi pengurangan banjir hingga 89,62 persen, serta menyuplai air baku sebesar 0,90 meter kubik per detik.

Bendungan ini dibangun sejak akhir tahun 2018 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,5 triliun dengan pembangunan secara bertahap melalui dua paket dan masing masing kontraktor.

Paket 1 dengan progress fisik 96,16 persen yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) senilai Rp 377 miliar.

Paket 2 dengan progress fisik 92,42 persen dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), Tbk KSO PT Adhi Karya (Persero0, dan PT Andesmont Sakti senilai Rp 1,7 triliun.

Bendungan yang kedua, Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara, yang sudah dibangun sejak 2015 memiliki kapasitas tampungan 215,94 juta meter kubik dan luas genangan 896,6 hektare.

Baca juga: Demi Judi Online dan Bayar Utang, Mantan Kabag Umum Bobol Keuangan Daerah hingga Rp 3 Miliar

Baca juga: Gara-gara Warisan, Adik Bakar Kakak yang sedang Shalat Ashar

Bendungan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pada lahan seluas 9.455 hektare, dapat menyediakan air baku sebesar 0,5 meter kubik/detik, dan dapat menghasilkan energi Listrik 6,34 Megawatt.

Selain itu, diharapkan Bendungan Keureuto tersebut dapat mereduksi potensi banjir di wilayah Lhoksukon hingga 30 persen.

Bendungan Keureuto  ini menghabiskan APBN sebesar 2,7 triliun dengan progress fisik Pembangunan ini telah mencapai 96,69 persen. Pembangunan ini juga dibagi hingga empat paket pekerjaan dengan masing masing kontraktor.

Paket 1 dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pelita Nusa Perkasa (KSO). Kemudian dilanjutkan oleh paket 2 PT Wijaya Karya (Persero Tbk. Paket 3 oleh PT Hutama Karya-Perapen, dan paket terakhir dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), PT Indrapurindo Marga Bakti Utama, dan PT Pelita Nusa Perkasa (KSO).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved