22 Ton Keju Mewah Senilai Rp 6,1 Miliar Dicuri di London, Diduga Dibawa ke Rusia atau Timur Tengah

Penulis: Syifa Salsabila
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keju cheddar.

TRIBUNNANGGROE.COM - Seorang pria berusia 63 tahun ditangkap oleh detektif yang menyelidiki pencurian 22 ton keju dari Neal's Yard Dairy di Borough Market, London selatan, dengan dugaan penipuan dan penanganan barang curian. 

Keju cheddar senilai hingga £300.000 atau lebih dari Rp 6,1 miliar dikirim kepada seorang penipu yang menyamar sebagai distributor grosir untuk pengecer besar di Prancis.

Diperkirakan, keju tersebut telah dibawa ke Rusia atau Timur Tengah setelah penipuan yang terjadi pada 21 Oktober. 

Pria tersebut telah dibebaskan dengan jaminan sementara penyelidikan masih berlangsung. 

“Dia kini telah dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut. Penyelidikan masih berlangsung,” ungkap juru bicara kepolisian Metropolitan, pada The Guardian, Kamis (31/10/2024).

Dilansir dari The Guardian, Neal's Yard Dairy terus membayar produsen keju seperti Westcombe Dairy, Hafod, dan Pitchfork, untuk meringankan dampak finansial pencurian ini. 

Koki selebriti Jamie Oliver menyatakan keprihatinannya melalui Instagram, mengingatkan pengikutnya untuk waspada terhadap penjualan keju mewah dengan harga murah. 

Baca juga: Takut Dimarahi Orang Tua, Sepasang Kekasih Buang Bayi yang Baru Lahir di Lahan Kosong

Baca juga: 25 Tahun Lalu, SD 4 Taman Siswa PT Arun Hangus Dibakar Orang Tidak Dikenal

“Telah terjadi perampokan keju yang hebat. Beberapa keju cheddar terbaik di dunia telah dicuri,” tulis Jamie Oliver.

 “Jika ada yang mendengar sesuatu tentang keju mewah yang dijual dengan harga murah, kemungkinan besar itu adalah kesalahan,” tambahnya.

Tom Calver, direktur Westcombe Dairy juga mengungkapkan kekhawatirannya dan mendukung Neal's Yard.

“Saya benar-benar khawatir tentang apa itu dan implikasinya. Neal's Yard sangat hebat, kami hanya berusaha mendukung mereka sebisa mungkin dengan mendorong orang untuk berbelanja di sana,"

"Ini adalah kehilangan yang sangat besar dan sangat sulit.” ujarnya.

Sedangkan Ben Ticehurst, kepala pembuat keju di perusahaan susu Trethowan Brothers masih bertanya-tanya tentang tujuan pencurian keju dalam jumlah besar tersebut dan mengungkapkan kebingungan tentang siapa yang akan membeli 22 ton keju.(*)

Penulis merupakan mahasiswi internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh