Denmark Open 2024: Dua Wakil Pebulutangkis Indonesia kembali Lolos ke Babak 16 Besar

Penulis: Amat Sanuri
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet Bulutangkis Indonesia

Pun setelah skor telak 18-9, pasangan rank 20 dunia itu tampil kurang cermat sehingga lawan berjarak 4 angka saja di skor 18-15. Smes Rehan memecah kebuntuan untuk match point di 20-15. 

Bola silang Variyath yang melebar pada reli berikutnya mengakhiri laga.

Di lain sisi, Gregoria Mariska Tunjung memastikan dirinya lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan salah satu wakil tuan rumah, yaitu Line Hojmark Kjaersfeldt di babak 32 besar lewat tiga gim dengan skor  21-18, 18-21dan  21-11.

Bermain di Jyske Bank Arena, Odense Denmark, pada Rabu (16/10/2024) pukul 01.30 WIB, pemenang medali perunggu Olimpiade Paris itu tampil cukup apik.

Dilansir dari Bolasport.com, benteng Kjaersfeldt, rank 21 dunia, dilemahkan Gregoria dengan rangkaian penempatan bola yang memaksa lawan untuk terus bergerak.

Lob lalu netting atau netting lalu lob menjadi pola Gregoria. Terlihat sederhana tetapi ampuh karena Jorji lebih bisa mengatur permainan.

Sempat berbalik tertinggal di 4-6, Gregoria memimpin lagi berkat empat poin beruntun yang mengubah skor menjadi 8-6.

Baca juga: Denmark Open 2024: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana Lolos 16 Besar Lewat Duel Sengit

Dari sana, keunggulan poin unggulan kelima tunggal putri itu tak terkejar hingga skor 11-8 di interval dan gap enam angka tercipta di 17-11.

Meski Kjaersfeldt dapat melawan sehingga hanya tersisa dua angka di game point 20-18, Gregoria dapat menguncinya.

Sebuah lob silang dari Gregoria ke sudut bidang permainan salah dibaca Kjaersfeldt yang mengira bolanya keluar.

Akurasi Gregoria agak menurun pada awal gim kedua sehingga dia sempat tertinggal hingga skor 6-7.

Dapat berbalik unggul di 8-7 hingga 10-9, Gregoria kecolongan lagi di interval karena dua poin eror dari kesalahan pengamatan dan pengembalian yang gagal menyeberang.

Meski beberapa kali keluar pukulan ajaib, Gregoria butuh waktu untuk mendapatkan sentuhan terbaik karena eror yang juga berulang kali terjadi.

Sempat tertinggal empat angka hingga 13-17, skor disamakan Gregoria di 17-17 sebelum berbalik unggul di reli berikutnya.

Kjaersfeldt menolak untuk menyerah dengan menekan untuk membalikkan keadaan di 18-19, menuju poin-poin krusial.

Halaman
123