Pemain Sepak Bola di Peru Meninggal Tersambar Petir saat Hendak Tinggalkan Lapangan

José Hugo De la Cruz Meza, pemain sepak bola (39), meninggal setelah tersambar petir saat pertandingan di stadion Coto Coto, dekat Huancayo, Peru.

Penulis: Syifa Salsabila | Editor: Yocerizal
CBS News
Tangkapan layar dari video yang disiarkan oleh penyiar olahraga Onda Deportivo Huancavelica di Peru menunjukkan momen ketika petir menyambar José Hugo De la Cruz Meza (39), seorang bek tim Chocca Family, saat para pemain dan wasit meninggalkan lapangan di stadion Coto Coto dekat kota Huancayo di Peru bagian tengah, Minggu (3/11/2024). 

TRIBUNNANGGROE.COM - José Hugo De la Cruz Meza, pemain sepak bola (39), meninggal setelah tersambar petir saat pertandingan di stadion Coto Coto, dekat Huancayo, Peru, pada Minggu (3/11/2024) lalu. 

Insiden tragis ini terjadi saat para pemain dan wasit meninggalkan lapangan karena cuaca buruk. 

Petir menyambar De la Cruz, yang bermain untuk tim Chocca Family, ketika ia berjalan bersama sepupunya, kiper tim Juan Chocca Llacta. 

Dilansir dari CBS News, sambaran petir menyebabkan De la Cruz meninggal seketika, sementara Llacta dan tiga pemain lainnya mengalami luka serius, termasuk luka bakar.

Video yang beredar menunjukkan para pemain yang tengah berjalan meninggalkan lapangan, kemudian terjatuh setelah sambaran petir.

Llacta, yang selamat, menceritakan bahwa sebelum kejadian, mereka sempat berpelukan dan melangkah bersama sebelum petir menyambar. 

“Saya melepaskannya, kami melangkah tiga langkah dan petir menyambar kami,” kata Llacta, pada CBS News, Selasa (05/11/2024).

Baca juga: Seorang Pria di Lhokseumawe Lecehkan Perempuan saat Jogging Pagi

Baca juga: Demi Puaskan Hasrat Birahi, Seorang Pria Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita

“Saya merasakan kilatan cahaya di kepala saya dan pikiran saya menjadi kosong, lalu saya tidak ingat apa pun lagi. Saya sadar kembali di rumah sakit. Saya bersyukur kepada Tuhan karena memberi saya kesempatan untuk hidup. Saya terkejut karena saya masih hidup,” tambahnya.

Setelah insiden, pertandingan dihentikan, dan De la Cruz dibawa ke rumah sakit. Keluarga De la Cruz mengadakan upacara peringatan dan memajang seragamnya yang terbakar di samping peti jenazah. 

Mereka juga mencari dukungan finansial dari pemerintah untuk membantu biaya pemakaman dan kebutuhan hidup keluarga, karena istri De la Cruz harus menghidupi tiga anak mereka.(*)

Penulis merupakan mahasiswi internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved