Bocah 9 Tahun di Surabaya Meninggal karena HIV yang Tertular dari sang Ibu

Selama tinggal dengan ibunya, anak perempuan tersebut merawat ibunya yang sakit mengeluarkan darah dan nanah dari tubuhnya

Penulis: Miranda Syahnola Capah | Editor: Yocerizal
Tribun Manado
Ilustrasi 

TRIBUNNANGGROE.COM – Seorang bocah perempuan F (9), warga kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, dinyatakan meninggal dunia disebabkan terjangkit penyakit Human Immunodefieciency Virus (HIV) pada Rabu (23/10/2023).

Nenek anak perempuan tersebut, Kanipah (57) mengatakan F adalah anak dari putranya, Dani Ari Prabowo dan mantan istrinya. Namun setelah keduanya bercerai, anaknya dikabarkan ikut tinggal dengan ibunya.

Selama tinggal dengan ibunya, anak perempuan tersebut merawat ibunya yang sakit mengeluarkan darah dan nanah dari tubuhnya, kemudian tak lama setelah itu ibunya meninggal dengan alasan penyakit kulit di tahun 2021.

Setelah itu F memutuskan untuk tinggal kembali bersama ayahnya. Tetapi nahasnya, bocah tersebut didiagnosis menderita Tuberkulosis (TBC) sampai harus dirawat di RSUD Dr Soetomo pada 2022.

Usut punya usut, ternyata sang ibu meninggal dikarenakan penyakit HIV, tetapi tidak diketahui oleh pihak sang Ayah.

“Terus saya baru tahu mamanya F meninggal karena HIV, keluarga mamanya kasi tahu waktu F opname,” kata Kanipah kepada Kompas.com, Rabu (23/10/2024).

F didiagnosis oleh dokter menderita TBC dan HIV stadium awal hinggal harus menjalani rawat inap selama 6 bulan.

Pada 2023, F juga dirawat selama dua minggu bahkan sempat bersekolah sambil bermain bersama temannya. Namun, pada September 2024 penyakit F Kembali memburuk hingga harus dirawat selama 3 minggu.

“F ini anaknya enggak pernah tanya sakitnya apa, tapi kadang dia ngomong sendiri ‘Kenapa sih ma, kenapa mama tega, penyakit mama dikasihkan ke aku’,” ucap Kanipah terdengan menirukan keluhan sang cucu.

Baca juga: Warga Berharap Pemkab Aceh Besar Rutin Menggelar Pasar Murah di Kecamatan Pulo Aceh

Kemudian kondisi F semakin lemah, berat badannya turun drastis dari 21 kilogram sampai menyentuh 12 kilogram. Bak jatuh tertimpa tanggan, kulit bocah perempuan itu juga didiagnosis mengidap herpes di bagian telapak tangan dan paha.

“Katanya kalau (HIV) stadium akhir itu nyerangnya ke kulit. Tantenya kan kader Puskesmas, terus ditangani dikasih salep, susu, sama infus buat pembersih lukanya,” tambah Kanipah.

Kanipah menjelaskan cucunya lagi lagi harus dirawat lagi di RSUD Dr Soetomo sebab kaki kanannya semakin gatal dan panas sehingga kesulitan tidur pada Selasa (22/10/2024).

Hingga pada akhirnya, F mengembuskan nafas terakhirnya ketika menjalani perawatan pada Rabu (23/10/2024).

“Setiap malam wiritan, dia (F) berdoa, baca Al-Fatihah, surat surat pendek,  bawa tasbih. Dia bilang 'Uti tolong bacakan aku Yasin, sudah malam’. Tidur sebentar lalu minta lagi dibacakan yasin,” kenang Kanipah.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved