25 Tahun Lalu, Kisah Penembakan Petugas Pajak di Kabupaten Pidie

Petugas UPTD (pajak) Kecamatan Kota Bakti, Pidie tewas ditembak di kawasan Peusangrahan Seulawah Aceh Besar, jalan Banda Aceh-Medan.

Penulis: Ariel Ananda | Editor: Yocerizal
Arsip Serambi Indonesia/Tribunnanggroe.Com/Ariel Ananda
Arsip Serambi Indonesia 26 Oktober 1999 

TRIBUNNANGGROE.COM - Jumat, 25 Oktober 1999 atau 25 tahun lalu, seorang petugas pajak warga Kelurahan Blang Asan, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, tewas ditembak.

Arsip berita Harian Serambi Indonesia edisi selasa 26 Oktober 1999 menyebutkan, petugas pajak bernama Iskandar A Wahab (40), ditembak di kawasan Peusangrahan Seulawah Aceh Besar.

Berita itu kami angkat kembali untuk mengenang salah peristiwa tragis yang terjadi 25 tahun silam, di masa ketika konflik masih berkecamuk di Aceh.

Iskandar A Wahab (40), petugas UPTD (pajak) Kecamatan Kota Bakti, Pidie, tewas ditembak di kawasan Peusangrahan Seulawah Aceh Besar, jalan Banda Aceh-Medan, Senin (25/10/1999). Korban menghembuskan nafas terakhir, setelah diterjang timah panas.

Hingga pukul 21.30 Wib, malam tadi korban masih terbaring di RSU Sigli. Setelah mendapatkan pertolongan pertama dari petugas medis (infus), korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 20.00 Wib.

"Dipastikan korban tewas ditembak," kata seorang petugas dari Polres Pidie, yang sedang mengidentifikasi korban di rumah sakit, Minggu malam (25/10/1999).

Pada tubuh korban terlihat ada empat lubang tembakan. Satu lubang berada pada bagian leher, dada hingga tembus ke bagian belakang. Sedangkan dua tembakan lagi kelihatan di bagian belakang.

Diperkirakan, peristiwa yang menewaskan ayah empat anak itu, terjadi sekitar pukul 18.30 Wib.

Warga yang sedang lewat di jalan raya melihat korban sudah tergeletak di pinggir jalan, dengan suara merintih minta tolong, sementara sepeda motornya terparkir di tepi jalan.

Melihat korban sudah tergeletak di pinggir jalan raya, kemudian salah seorang warga Pidie yang kebetulan pulang dari Banda Aceh, mengangkat tubuh korban ke dalam mobil pribadinya dan dilarikan ke RSU Sigli, guna mendapatkan pertolongan.

Baca juga: Bocah 9 Tahun di Surabaya Meninggal karena HIV yang Tertular dari sang Ibu

Bahkan korban sempat menjadi tontonan sejumlah warga lain yang juga sedang melintasi jalan raya.

Warga Pidie yang memberikan pertolongan, mulanya agak ragu-ragu karena tidak mengetahui kenapa dan siapa korban tersebut.

Setelah sejumlah warga lainnya mendesak agar korban harus segera mendapatkan pertolongan, baru kemudian warga tersebut baru berani mengangkat korban ke dalam mobilnya.

Korban merupakan warga Kelurahan Blang Asan Kota Sigli. Selama ini ia tercatat sebagai petugas UPTD Kota Bakti. Sejak Sabtu (23/10/1999) korban berangkat ke Banda Aceh, dengan mengenderai sepeda motor.

 "Saya sudah lupa dengan siapa suami saya pergi. Pokoknya, ia ke Banda Aceh ada teman," kata Salbiah, istri korban.

Sebelum berangkat, tambah Salbiah, suaminya sempat menceritakan keperluannya ke Banda Aceh.

Katanya, korban ke Banda Aceh, dalam urusan penyerahan proposal KKN kepada dosen pembimbing. Karena, korban masih tercatat saah seorang mahasiswa Unigha jurusan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA).(Arsip Serambi Indonesia/TribunNanggroe.com/Ariel Ananda)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved