Warga Banda Aceh Terluka Parah Digigit Anjing Gila di Arena Pacuan Kuda Takengon

Tidak ada yang melihat saat penyerangan terjadi. Tetangga yang berjualan di sebelah, yang berjarak hanya 10 meter juga tidak ada yang terbangun,

Editor: Yocerizal
TribunNanggroe.com
Fatimah (50), warga Banda Aceh terkulai lemas di rumah sakit setelah digigit anjing gila di kawasan Venue Pacuan Kuda PON XXI Aceh-Sumut di Takengon, Aceh Tengah. 

TRIBUNNANGGROE.COM - Fatimah (52), warga Gampong Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, terluka parah setelah digigit anjing gila.

Insiden tersebut terjadi di kawasan Venue Pacuan Kuda PON XXI Aceh-Sumut, Lapangan HM Hasan Gayo, Belang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.

"Kejadianya lima hari lalu, Jumat tanggal 13 September 2024, pukul 04.00 jelang Subuh," kata keluarga korban, Basyirul.

Basyirul mengatakan, saat Fatimah sedang tidur di lapak tempatnya berjualan. Dia tidur sendiri dengan hanya beralaskan tikar.

"Jadi tidak ada yang melihat saat penyerangan itu terjadi,"

"Tetangga yang berjualan di sebelah, yang berjarak hanya 10 meter juga tidak ada yang terbangun," timpalnya.

Fatimah baru tertolong ketika anak kandungnya datang kemudian. Namun sudah terlambat, kondisi Fatimah sudah terluka parah.

Baca juga: Anjing Gila Teror Warga Bener Meriah, Sudah 5 Orang jadi Korban

Baca juga: Waduh, 1.640 Warga Bireuen Alami Gangguan Jiwa Berat, HIV/AIDS juga Terus Meningkat 

Menurut Basyirul, anjing gila tersebut baru pergi ketika dikejar oleh anak Fatimah. Sementara Fatimah sendiri kondisinya sudah pingsan karena lemas dan berdarah.

Dia menyebutkan, Fatimah mengalami luka gigitan antara lain di paha, pergelangan tangan, dan jari tangan.

"Anjing gila tersebut sempat menerkam bagian wajah, tetapi ditangkis," ungkap Basyirul.

Saat itu juga Fatimah dilarikan ke Rumah Sakit Datu Beru, Takengon, untuk mendapatkan penanganan medis.

"Sudah lima hari di rumah sakit. Kondisinya masih lemas,"

"Tangannya masih bengkak sampai sekarang dan lagi disuntik rabies," tutur Basyirul.

Fatimah, dikatakannya, sehari-hari bekerja dengan berjualan berjualan keliling di event-event pemerintah dan pasar malam.

Barang yang dijual seperti bakso, mi, jus, dan minuman kekinian boba. 

Baca juga: Cerita Kekaguman Kontingen Papua terhadap Toleransi dan Keramahan Masyarakat Aceh selama PON

Baca juga: KPK Sudah Dapat Informasi Dugaan Korupsi PON Aceh-Sumut

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved