Penemuan Mengerikan di Jalanan Meksiko, Lima Mayat Ditemukan Tanpa Kepala

Penulis: Syifa Salsabila
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inisial kartel narkoba Jalisco Nueva Generacion (CJNG) terlihat pada coretan dinding di Lagos de Moreno, Negara Bagian Jalisco, Meksiko

TRIBUNNANGGROE.COM – Pihak berwenang di Meksiko telah menemukan mayat lima pria tanpa kepala di sebuah jalan di negara bagian Jalisco Barat, Minggu (13/10/2024).

Kantor Kejaksaan Negara Bagian Meksiko mengatakan bahwa mayat-mayat itu ditemukan dalam kantong plastik hitam di Kotamadya Ojuelos, di timur laut Jalisco.

“Laporan yang diterima menunjukkan bahwa di jalur aspal jalan tersebut terdapat beberapa tas yang tampak seperti bayangan manusia,” ungkap Kantor Kejaksaan, pada CBS News, Senin (14/10/2024).

Di lokasi kejadian, anggota Garda Nasional menemukan lima mayat pria tanpa kepala, hanya terlihat mengenakan celana. Di dekat mayat, petugas juga menemukan tas lain yang tampaknya berisi kepala korban.

“Kami juga menemukan tas lain yang berisi kepala para korban dan ilmuwan forensik sedang menyisir area tersebut untuk mengumpulkan bukti,” katanya.

Dilansir dari CBS News, Kotamadya Ojuelos berbatasan dengan Lagos de Moreno, yang telah menjadi tempat beberapa pembunuhan mengerikan yang diduga dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir.

Kekerasan di Jalisco ini terutama dipicu oleh Jalisco Nueva Generacion Cartel (CJNG), yang merupakan salah satu kelompok kriminal paling kuat dan kejam di Meksiko.

Baca juga: Bina Gammawar, Pj Ketua PKK Aceh Ajak Warga Padang Seurahet Manfaatkan Potensi Lokal

Presiden wanita pertama Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang mulai menjabat pada 1 Oktober, kini dihadapkan pada tantangan besar dalam menangani kekerasan yang disebabkan oleh kartel.

Ia berkomitmen untuk meneruskan strategi pendahulunya, Andres Manuel Lopez Obrador, dengan pendekatan “pelukan bukan peluru”, yang mengutamakan kebijakan sosial untuk mengatasi akar penyebab kejahatan.

“Perang melawan narkoba tidak akan kembali,” tegas presiden berhaluan kiri ini dalam konferensi pers minggu ini, merujuk pada operasi militer yang didukung AS yang dimulai pada tahun 2006. (*)

Penulis merupakan Mahasiswi Internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh