Darurat Wabah Mpox

Wabah Mpox Menggila, 450 Orang Tewas, WHO Umumkan Darurat Kesehatan Global

Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyakit monkeypox atau cacar monyet.(KOMPAS.COM/M. ELGANA MUBAROKAH)

TRIBUNNANGGROE.COM – Wabah Mpox atau cacar monyet semakin menggila di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global.

Di Republik Demokratik Kongo, penyakit ini telah menewaskan sedikitnya 450 orang pada awal wabah di negara tersebut. Kini, Mpox telah menyebar ke seluruh wilayah Afrika tengah dan timur.

Melansir dari Kompas.com, para ilmuwan khawatir mengenai seberapa cepat varian baru penyakit ini menyebar dan tingkat kematiannya yang tinggi.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan potensi penyebaran lebih lanjut di Afrika dan sekitarnya menjadi sangat mengkhawatirkan.

"Respons internasional yang terkoordinasi sangat penting untuk menghentikan wabah ini dan menyelamatkan nyawa," katanya, dikutip dari BBC pada Kamis (15/8/2024).

Dijelaskan, Mpox ditularkan melalui kontak dekat, seperti hubungan seks, kontak kulit ke kulit, dan berbicara atau bernapas berdekatan dengan orang lain.

Penyakit ini menyebabkan gejala mirip flu, lesi kulit, dan bisa berakibat fatal, dengan empat dari 100 kasus menyebabkan kematian.

Baca juga: Cerita Hilangnya Camat Aceh Singkil, dari Temuan Hp di Plafon hingga Ditemukan Tergantung di Pohon

Baca juga: BMKG Beberkan Wilayah yang Berpotensi Gempa Megathrust

Wabah dapat dikendalikan dengan mencegah infeksi melalui vaksin, meskipun vaksin ini biasanya hanya tersedia bagi orang-orang yang berisiko atau mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Dijelaskan, ada dua tipe utama mpox yakni Clade 1 dan Clade 2.

Darurat kesehatan masyarakat terkait mpox sebelumnya yang diumumkan pada 2022 disebabkan oleh Clade 2 yang relatif ringan. Namun, kali ini Clade 1 yang jauh lebih mematikan telah membunuh hingga 10 persen dari mereka yang terkena penyakit pada wabah sebelumnya.

Terjadi perubahan virus sekitar September tahun lalu. Mutasi menghasilkan cabang yang disebut Clade 1b yang kemudian menyebar dengan cepat. Varian baru ini telah diberi label ‘paling berbahaya’ oleh seorang ilmuwan.

Sejak awal tahun ini, terdapat lebih dari 13.700 kasus Mpox di Kongo, dengan sedikitnya 450 kematian.

Sementara itu, penyakit ini telah terdeteksi di negara-negara Afrika lainnya termasuk Burundi, Republik Afrika Tengah, Kenya dan Rwanda.

Deklarasi Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mempercepat penelitian, pendanaan, dan penerapan langkah-langkah kesehatan masyarakat internasional lainnya.

Dr Josie Golding dari Wellcome Trust, mengatakan ini adalah sinyal kuat, sementara Dr Boghuma Titanji dari Universitas Emory mengatakan langkah tersebut menggarisbawahi betapa parahnya krisis ini.

Prof Trudie Lang, Direktur Jaringan Kesehatan Global di Universitas Oxford, mengatakan hal ini menjadi penting. Menurutnya, munculnya jenis virus baru berarti ada banyak hal yang belum diketahui yang perlu ditangani.(*)