Fadli Zon Disebut Ketinggalan Zaman, Terkait Saran Buka Bioskop di Aceh
pandangan Fadli Zon soal Aceh dan bioskop menunjukkan ketidakpahaman terhadap budaya Aceh dan tren budaya digital yang sedang berjalan saat ini.
TRIBUNNANGGROE.COM - Sineas asal Aceh, Davi Abdullah mengkritik rencana Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon yang menyarankan Aceh membuka bioskop.
Davi mengatakan, pandangan Fadli Zon soal Aceh dan bioskop menunjukkan ketidakpahaman terhadap budaya Aceh dan tren budaya digital yang sedang berjalan saat ini.
"Menteri Kebudayaan sepertinya tidak mengikuti perkembangan zaman,"
"Kini kita hidup di era digital di mana orang lebih memilih menonton film melalui platform OTT (Over-The-Top) di rumah mereka,"
"Bukan lagi bergantung pada bioskop tradisional," kata Davi dalam rilisnya, Selasa (14/1/2025).
Davi mengingatkan Fadli Zon bahwa pandangan Aceh soal bioskop tak lepas dari prinsip syariat Islam yang dianggap penting masyarakat.
Lebih dari itu, lanjutnya, budaya Aceh soal hiburan tontonan tak sebatas pelarangan bangunan bioskop.
Jika hanya soal biskop, dia menyebut Menteri Fadli Zon berpandangan mundur.
Menurutnya, dunia hiburan kini telah memasuki era baru yang sangat dipengaruhi oleh teknologi, dengan kemudahan mengakses film dan tayangan lainnya dari berbagai platform streaming.
Baca juga: Tes DNA di Usia 60 Tahun, Seorang Nenek Syok Temukan Ayah Kandungnya Ternyata Pamannya Sendiri
Orang-orang saat ini sudah berlomba-lomba menikmati hiburan melalui home cinema dan layanan streaming digital.
Ini adalah perubahan besar mengonsumsi film dan hiburan secara umum dan mendunia.
"Tentang bioskop dan syariat Islam memang penting, tetapi kita tidak bisa menafikan kenyataan bahwa cara orang menonton film sekarang jauh lebih fleksibel,"
"Banyak penonton kini memilih untuk menikmati film melalui platform digital," katanya.
Davi berharap di masa depan kebijakan terkait perfilman dan budaya bisa lebih terbuka terhadap perkembangan teknologi.
Dan juga lebih mengakomodasi kebiasaan masyarakat yang sudah beralih ke platform digital.
Selain itu, ia berharap Menteri kebudayaan juga lebih berpandangan luas untuk pemajuan kebudayaan Aceh.
Menurut Davi kebudayaan Aceh bergerak ke arah mempertahankan nilai-nilai tradisional yang kaya, sambil mengadaptasi unsur-unsur modern dan global.
Serta berusaha menguatkan identitas melalui pemeliharaan warisan budaya, pelestarian seni dan tradisi, serta pemanfaatan kebudayaan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Waduh, Website UIN Ar-Raniry Diretas, Berubah Jadi Situs Judi Online
"Industri film harus bergerak seiring dengan perkembangan teknologi dan kebiasaan digital,"
"Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan industri film Indonesia agar semakin berkembang di kancah global," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI, Dr Fadli Zon SS MSc yang juga Wakil Ketua Umum Gerinda menyarankan agar bioskop perlu dihadirkan kembali di Aceh.
Hal ini guna membuka peluang bagi insan kreatif, terutama para sineas Aceh, dalam berkarya di bidang sinematografi.
Fadli Zon juga mengusulkan agar Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh menyelenggrakan festival film setiap tahun.
Dimana film-film itu diproduksi oleh para sineas Aceh, seperti yang setiap tahun berlangsung di Yogyakarta dan menarik perhatian dunia.
Hal itu disampaikan Fadli Zon dalam kuliah umumnya di Aula Utama Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/1/2025).
“Salah satu langkah strategis yang perlu kita lakukan adalah menghadirkan kembali bioskop di Aceh.
Bioskop bukan hanya sebagai tempat hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan apresiasi terhadap karya seni, khususnya film,” kata Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, bioskop akan membuka peluang bagi para insan kreatif, termasuk sineas muda Aceh, untuk berkembang lebih pesat dalam berkarya dan memperkenalkan budaya lokal melalui film.
Baca juga: Azwar A Gani, Mantan Kombatan GAM yang Kembali Terpilih Memimpin GP Ansor Aceh
Ia juga mengingatkan bahwa bioskop dapat menjadi wadah yang penting untuk mengapresiasi karya seni.
Serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam film.
“Keberadaan bioskop di Aceh akan memberikan kesempatan bagi kita untuk menyaksikan karya-karya film berkualitas,"
"Yang juga dapat memperkenalkan budaya Aceh kepada dunia,” ucapnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.