Tragis, Suriati dan Anaknya yang Balita Tewas Tertimpa Pohon Sawit yang Sekian Lama Diracun

Kursi yang diduduki korban hancur akibat hantaman ini, sedangkan kedua korban juga tak sempat menyelamatkan diri. 

Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Kondisi pohon kelapa sawit yang tumbang di Aceh Tamiang, Minggu (5/1/2025). Dua orang yang terdiri dari ibu dan anaknya meninggal dunia dalam insiden tersebut. (Dok FPRB) 

TRIBUNNANGGROE.COM, KUALA SIMPANG - Kejadian tragis menimpa ibu dan anak di Aceh Tamiang, Minggu (5/1/2025).

Keduanya meninggal dunia setelah tertimpa batang pohon kelapa sawit yang tumbang.

Korban bernama Suriati (28) dan anaknya yang masih balita, M Ghaisan Raffasya Alpariq (4).

Suriati tercatat sebagai warga Kampung Kebun Afdeling Seleleh, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang. 

Keduanya dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian setelah batang kelapa sawit seukuran 5 meter tepat jatuh di atas mereka.

Musibah ini terjadi di halaman rumah abang Suriati yang ketika itu sedang berkumpul untuk persiapan acara 40 hari keluarga. 

Korban ketika itu duduk di luar rumah sambil menjaga anaknya yang masih balita.

“Kejadiannya pas rewang, jadi ada kumpul-kumpul keluarga,” kata Datok Penghulu Kampung Kebun Afdeling Seleleh, Samsudin.

Samsudin menjelaskan pohon kelapa sawit yang tumbang sudah tidak produktif. Pohon tersebut sudah diracun, namun tak kunjung tumbang.

Baca juga: Bank Aceh Kembali Kebobolan, Kas Rp 2,9 Miliar Digasak Pegawai Sendiri

“Kondisi pohonnya sudah mati, entah bagaimana tadi pohonnya tumbang menimpa keduanya,” ujar Samsudin.

Kursi yang diduduki korban hancur akibat hantaman ini, sedangkan kedua korban juga tak sempat menyelamatkan diri. 

Jasad kedua korban saat ini sudah dievakuasi ke rumah keluarga untuk proses pemakaman. 

Kapolsek Karangbaru Iptu Charlie Yudha ketika dikofirmasi menuturkan insiden maut ini terjadi sekira pukul 10.00 WIB. 

Masyarakat diharapkan waspada ketika melakukan aktivitas di luar rumah karena sedang terjadi perubahan cuaca.

16 Kasus Pohon Tumbang

Terkiat musibah tersebut, imbauan ekstra waspada pun diberikan untuk masyarakat.

Pasalanya, sepanjang tahun 2024 telah terjadi sedikitnya 16 insiden pohon tumbang.

Imbauan ini disampaikan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh Tamiang, Erwan.

Harapannya agar tidak ada lagi korban jiwa dalam musibah serupa. 

Baca juga: Sebelum Dijebloskan ke Tahanan, Mantan Bos Rumah Sakit Arun Sempat Tersenyum kepada Wartawan

Merujuk data BPBD Aceh Tamiang, sepanjang tahun 2024 telah dilakukan sedikitnya 16 evakuasi pohon tumbang di sejumlah titik.

“Tahun lalu BPBD Aceh Tamiang telah melakukan evakuasi pohon tumbang di 16 titik,"

"Ini menjadi peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah saat cuaca kurang bersahabat,” kata Erwan.

Insiden pohon tumbang terbanyak pada tahun lalu terjadi pada periode Agustus dan September. 

Diketahui dalam dua bulan itu, BPBD Aceh Tamiang melakukan delapan kali evakuasi. 

Titik musibah tersebar mulai dari kawasan permukiman, jalan lintas hingga komplek perkantoran Pemkab Aceh Tamiang.

“Untuk Juli dan November juga terbilang tinggi, karena BPBD menangani evakuasi enam kasus pohon tumbang,"

"Artinya masyarakat harus selalu waspada ketika cuaca kurang baik,” pesannya.(*)

Baca juga: Hakim Tolak Keberatan Mantan Karyawan Bank Aceh dalam Kasus Kredit Fiktif Rp 3,7 Miliar

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved