Seorang Bocah Berusia 3 Tahun di Gaza Tewas Tertimpa Bantuan Makanan yang Dijatuhkan dari Udara

Kami tidak punya rumah sakit. Saya berlari seperti orang gila, tetapi anak itu langsung meninggal. Saya tidak bisa menyelamatkannya.

Penulis: Miranda Syahnola Capah | Editor: Yocerizal
CNN NEWS
Rekaman CNN setelah penyerahan bantuan menunjukkan palet besar dengan lambang UEA, di Khan Younis, di Gaza selatan, pada tanggal 19 Oktober. 

Laporan Miranda Syahnola Capah | Banda Aceh

TRIBUNNANGGROE.COM – Bantuan yang dijatuhkan dari udara oleh Uni Emirat Arab di Gaza Selatan, Khan Younis, Sabtu (19/10/2024) memakan korban jiwa.

Bantuan tersebut jatuh menimpa Sami Ayyad, bocah laki laki Palestina yang berusia 3 tahun.

Awalnya keluarga tersebut sedang sarapan ketika sebuah kotak kayu besar berisi makanan jatuh dari pesawat dan meluncur ke daerah pengungsian.

“Saya sedang duduk di sini bersama anak laki laki itu, dan ketika saya meninggalkannya… paket itu jatuh menimpanya. Hanya ada sedetik antara saya dan dia,"

"Saya menggendongnya dan mulai berlari,” kata Sami Ayyad, Kakek korban yang memiliki nama yang sama dengan korban, kepada CNN pada Selasa (22/10/2024)

Beberapa anggota keluarga lainnya berusaha berlindung di dalam tenda darurat mereka, tetapi paket yang jatuh itu langsung mengenai anak laki laki tersebut, bahkan tidak sempat diselamatkan hingga dia langsung meninggal.

“Kami tidak punya rumah sakit. Saya berlari seperti orang gila, tetapi anak itu langsung meninggal. Saya tidak bisa menyelamatkannya. Darah mulai keluar dari hidung dan mulutnya,” tambah Ayyad.

Baca juga: Pemko Banda Aceh Siap Implementasikan 6 Kemampuan Fondasi Anak di Jenjang PAUD dan SD

Dilansir dari CNN, rekaman yang diambil setelah kejadian menunjukkan bercak darah di tanah, saat Ayyad menunjuk ke arah tempat Sami terbunuh.

Anggota keluarga yang tidak bisa berbuat apa-apa terlihat berkumpul di tempat pengungsian dengan mata yang berkaca kaca.

Bahkan di tempat lain, laki-laki, perempuan, dan anak anak berjalan tanpa alas kaki di antara tenda tenda yang terbuat dari kain yang tipis.

“Kami tidak mengingkan bantuan. Kami mengiginkan martabat. Cukup sudah penghinaan yang kami terima dari orang Arab, bukan hanya orang Israel,"

"Mereka yang tidak punya belas kasihan kepada kami. Lihatlah anak anak kami, para perempuan, dan orang tua kami,” ungkap Ayyad.

Paman Sami, Mohammad Ayyad, juga mengungkapkan perasannya tentang situasi yang mereka alami.

“Hidup kami adalah penghinaan, kematian, dan kengerian. Saya tidur di malam hari dan tidak yakin apakah saya akan bangun,” ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved