UKM FASTANA USK Gelar U-DARE 2.0, Kompetisi Inovasi Kebencanaan Tingkat Internasional

Unit Kegiatan Mahasiswa Fasilitator Tangguh Bencana Universitas Syiah Kuala (FASTANA USK) mengadakan kompetisi tingkat internasional.

Penulis: Miranda Syahnola Capah | Editor: Yocerizal
Tribunnews.com/Miranda Syahnola Capah
Opening dan Seminar Internasional yang diadakan oleh Fasilitator Tangguh Bencana USK di Gedung AAC Dayan Dawoond, Banda Aceh pada Jumat (18/10/2024) 

Laporan Miranda Syahnola Capah | Banda Aceh

TRIBUNNANGGROE.COM – Memasuki peringatan 20 tahun tsunami, Unit Kegiatan Mahasiswa Fasilitator Tangguh Bencana Universitas Syiah Kuala (FASTANA USK) mengadakan kompetisi tingkat internasional dengan berbagai kegiatan lomba.

Kompetisi USK Global Award on Disaster Resilience (U-DARE) merupakan kompetisi inovasi kebencanaan bagi mahasiswa di Indonesia dan Universitas Syiah Kuala, sebagai Kampus Tangguh Bencana yang dengan insiatif menjadi leader dalam upaya membangun kesadaran pengurangan resiko bencana di Indonesia.

Kompetisi U-DARE sendiri sudah dibuka sejak Mei 2024 lalu, hingga sampailah pada final presentation oleh para finalis yang disertai dengan opening ceremony beserta seminar internasional yang di adakan di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Banda Aceh pada Jumat (18/10/2024).

Acara opening ceremony tersebut dihadiri oleh Rektor USK, Sekda II Aceh, serta beberapa narasumber yang diawali dengan penampilan nari ranup lampuan dan peumulia Jame.

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa  USK memiliki tanggung jawab dalam mitigasi bencana sehingga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berlomba dalam memberikan ide inovatif.

“USK memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi luas dalam mengurangi potensi kerugian akibat bencana dalam meningkatkan kesiapsiagaan Masyarakat,” kata Prof. Marwan.

“Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkarakter unggul, inovatif, dan kompetitif serta tangguh terhadap bencana, maka Universitas Syiah Kuala memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berkompetisi dan memberikan ide inovatif pada program USK Global Award on Disaster Resilience untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa di bidang kebencanaan,” lanjutnya.

Baca juga: Relawan Palestina dari AS Bagikan Pengalaman Mengerikan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Dalam penutupnya, rektor USK itu berharap kegiatan U-DARE 2.0 ini menjadi suatu yang dapat menghasilkan ide ide di masa yang akan datang.

“Semoga kegiatan U-DARE 2.0 ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga menjadi wadah untuk menghasilkan ide ide dan Solusi konkret yang bisa diimplementasikan di masa depan. Mari kita Bersama sama membangun ketahanan masyarakata kita, dengan memadukan warisan buadya yang kaya dengan kemadjuan tekhnologi, sehingga kita dapat menciptakan masa depan yang lebih aman dan keberlanjutan,” tuturnya.

Kemudian, Asisten Perekomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Dr. Ir. Zulkifli, M. Si, dalam kata sambutannya juga menyebutkan Global Award on Disaster Resilience menjadi bukti bahwa Universitas Syiah Kuala terus berupaya meningkatkan kapasitas dan inovais.

“Aceh Global Award on Disaster Resilience menjadi bukti bahwa Universitas Syiah Kuala terutama para akademisi meneliti dan praktisi di bidang penanggulangan bencana  terus berupaya meningkatkan kapasitas dan inovasi untuk menghadapi tantangan kebencanaan di masa depan,” ucapnya.

Setelah kata sambutan selesai acara dilanjutkan dengan seminar internasional yang diisi oleh berbagai narasumber, yaitu Ariana Leandry (Co-Founder of Coronavirus Oberlin Mutual Aid Fun), Yana Levy (Oberlin Shansi Oberlin Program), Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M. Si. (Koordinator Disaster Education Division TDMRC) dan Deni Kurniawan (Human Intiative Representative). (*)

*) Penulis merupakan mahasiswi internship dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved