Video Tes Baca Quran Beredar di Medsos, Adi Laweung: Jangan Menjudge, Bisa Jadi Dia Lagi Gugup

Kita harus fokus pada kerja-kerja pemenangan, tidak terjebak pada framing tertentu yang hanya akan menguras energi sia-sia.

|
Editor: Yocerizal
Tribunnanggroe.com
Wakil Ketua DPP Partai Aceh, Suadi Sulaiman alias Adi Laweung. 

TRIBUNNANGGROE.COM - Wakil Ketua DPP Partai Aceh, Suadi Sulaiman alias Adi Laweung, meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas Pilkada Aceh dengan tidak menghakimi bakal calon tertentu.

Dia mengatakan, pesta demokrasi lima tahunan hanya ajang peralihan kekuasaan, yang setiap tahapannya perlu dilalui dengan baik tanpa memunculkan perpecahan di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Adi Laweung, usai pelaksanaan tes baca Quran dua pasangan balon gubernur/wakil gubernur Aceh yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (4/9/2024).

“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Tim Pemenangan H Muzakir Manaf dan H Fadhlullah atau Mualem-Dek Fad yang telah bekerja maksimal di semua tahapan Pilkada,"

"Kita harus fokus pada kerja-kerja pemenangan, tidak terjebak pada framing tertentu yang hanya akan menguras energi sia-sia,” kata pria yang sering disapa Alaw tersebut.

Adi Laweung menambahkan, terkait beredarnya video uji mampu baca Quran pasangan calon di media sosial, menurutnya tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

Baca juga: Bapilu Partai Aceh: Jika Pelempar Granat tak Ditangkap, Berarti Kasusnya Menzalimi Diri Sendiri

Baca juga: VIDEO - Rekaman Detik-detik Kericuhan di Dalam Masjid saat Uji Mampu Baca Alquran Cabup Bireuen

"Biar masyarakat yang menilai kualitas masing-masing bakal calon,"

“Intinya mau saya sampaikan, jangan menjudge (menghakimi) seseorang dengan video itu. Bisa jadi dia lagi gugup atau nervous saat membaca Alquran di depan juri,"
 
"Kita tidak tahu, itu biar hakim dan dewan juri yang menilai,"

"Kami hanya fokus pada Mualem-Dek Fad dan publik sudah melihat bagaimana kemampuan Mualem dalam membaca Alquran dibandingkan dengan rivalnya itu,” papar Adi Laweung.

Dia menambahkan bahwa menjaga perdamaian Aceh jauh lebih penting dari pada Pilkada. 

Karena dengan Aceh yang aman dan damai, maka pembangunan ke arah yang lebih baik bisa dilakukan secara maksimal, untuk kemaslahatan seluruh rakyat Aceh.

“Dengan adanya perdamaian pula, maka kualitas demokrasi dalam Pilkada bisa lebih baik. Mari lakukan kerja-kerja pemenangan tanpa harus menciderai perdamaian,” tegasnya.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved