Nestapa Abah Anies, Elektabilitas Tinggi, tetapi Tiket Habis Diborong Ridwan Kamil
Hasil riset tersebut agaknya tidak menjadi pertimbangan bagi partai-partai politik untuk menentukan arah dukungan pada Pilkada Jakarta 2024.
Padahal, Partai Nasdem sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk maju pada Pilkada Jakarta.
Setali tiga uang, PKS yang telah menyatakan dukungan kini juga berpaling dari Anies. Juru bicara PKS Muhammad Kholid menyebutkan, PKS bakal bergabung ke KIM Plus dan mendapatkan posisi calon wakil gubernur Jakarta.
“Sudah mulai ada titik terang. Hingga saat ini, Insya Allah calon gubernur usulan KIM adalah Ridwan Kamil (RK) dan calon wakil gubernur yang diminta untuk mendampinginya dari PKS," kata Kholid, Sabtu.
Kholid memandang bahwa komunikasi pimpinan PKS dan KIM berjalan lancar tanpa ada hambatan serta terjalin intensif dan menemukan titik temu.
“Komunikasi kami berjalan baik. Insya Allah rencana kerja sama semakin terang jalannya. Mohon doanya, semoga menghadirkan kemaslahatan bagi warga Jakarta," ucap dia.
Pintu Anies untuk maju Pilkada Jakarta resmi tertutup setelah PKB menyatakan bakal berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Ridwan Kamil.
Baca juga: Cerita Ibu Rumah Tangga di Aceh Tamiang Saksikan Empat Orang Terbakar Saat Ledakan Sumur Minyak
"PKB sudah final bahwa untuk Pilkada di DKI (Jakarta) ini bersama Gerindra, jadi tidak ada pembicaraan di luar itu," ucap Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Minggu (18/8/2024).
Dengan situasi tersebut, Anies hanya bisa berharap diusung oleh PDI-P yang tak menunjukan sinyal untuk bergabung dengan rombongan KIM Plus.
Namun, PDI-P tak bisa mencalonkan Anies tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Sebab, PDI-P diperkirakan hanya memiliki 15 kursi DPRD Jakarta, masih di bawah syarat pencalonan gubernur yakni punya 22 kursi DPRD.
Selain PDI-P, memang masih ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Perindo yang masing-masing punya 1 kursi di DPRD Jakarta, Namun, kedua partai tersebut juga menunjukkan sinyal untuk merapat ke KIM Plus dan mendukung Ridwan Kamil.
Lagipula, tambahan dua kursi dari PPP dan Perindo juga tidak cukup untuk meloloskan Anies sebagai calon gubernur Jakarta.
Minimnya dukungan bagi Anies boleh jadi menjadi semacam anomali di dunia politik. Pasalnya, Anies adalah sosok dengan elektabilitas tertinggi untuk maju Pilkada Jakarta 2024.
Survei Litbang Kompas pada 15-20 Juni 2024, misalnya, mencatat bahwa Anies didukung oleh 29,8 persen publik Jakarta untuk menjadi calon gubernur. Nama Anies disusul oleh eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang punya elektabilitas 20 persen.
Sementara itu, elektabilitas Ridwan Kamil yang dicalonkan oleh KIM berada di bawah Anies dan Ahok dengan angka 8,5 persen. Hasil riset tersebut agaknya tidak menjadi pertimbangan bagi partai-partai politik untuk menentukan arah dukungan pada Pilkada Jakarta 2024.
Prabowo sendiri telah menyatakan komitmennya untuk merangkul semua partai politik dalam pemerintahannya ke depan. Akan tetapi, ketua umum Partai Gerindra itu memberikan sinyal agar partai-partai politik berkomitmen bekerja sama dalam Pilkada serentak 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.