Kekecewaan Abu Paya Pasi dan Akhir Kebersamaannya dengan Partai Aceh

Pengunduran diri ini merupakan hasil dari pertimbangan panjang yang didasari oleh keprihatinan terhadap situasi politik yang terjadi saat ini.

Editor: Yocerizal
Tribunnanggroe.com
Ulama Kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi, Sabtu (17/8/2024) malam menandatangani surat pengunduran dirinya dari Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasehat Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dan juga Ketua Umum MUNA. 

TRIBUNNANGGROE.COM - Tanggal 17 Agustus 2024 menjadi akhir kebersamaan Abu Paya Pasi dengan Partai Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe Aceh. Juga sekaligus menjadi akhir kepemimpinannya Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA).

Sabtu tadi malam, seusai Isya, ulama besar pemilik nama lengkap Tgk H Muhammad Ali ini resmi menandatangani surat pengunduran dirinya sebagai anggota Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasehat Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dan sekaligus Ketua Umum MUNA.

Foto penandatanganan dan isi surat pengunduran itu pun dengan cepat beredar di media sosial. Lalu apa sebenarnya yang melatarbelakangi keputusan Abu Paya Pasi, sehingga memutuskan memilih keluar dari tiga jabatan strategis tersebut?

Tiga surat pengunduran diri yang ditandatangani Abu Paya Pasi. Yakni surat pengunduran diri dari Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasehat Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dan juga Ketua Umum MUNA.
Tiga surat pengunduran diri yang ditandatangani Abu Paya Pasi. Yakni surat pengunduran diri dari Ketua Umum MUNA, Penasehat Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dan juga dari Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe.(Tribunnanggroe.com)

Beberapa jam sebelum sebelum penandatanganan surat atau sekitar Sabtu siang kemarin, memang sudah berhembus isu tentang rencana mundurnya Abu Paya Pasi dari Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasehat Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh, dan juga dari Ketua Umum MUNA.

Isu itu ternyata memang dibenarkan oleh Ketua Ikatan Alumni Dayah Paya Pasi, Zainuddin atau yang sering dipanggil Abah Zain Sarah Tube.

Zainuddin sebagaimana dikutip dari Serambinews.com menjelaskan, keputusan ini diambil setelah Abu Paya Pasi merasa rekomendasi yang beliau sampaikan bersama para ulama dan cendekiawan dayah lainnya tidak diindahkan oleh Partai Aceh, terutama terkait calon wakil gubernur dan bupati Aceh Timur.

Baca juga: Abu Paya Pasie, Abu Kuta Krueng dan Banyak Ulama Aceh Lainnya Minta Mualem Gandeng Tu Sop

Baca juga: Partai Aceh Umumkan Nama Dek Fad Dua Jam Setelah Abu Paya Pasi Rekom Nama Tu Sop ke Mualem

"Ya, Abu akan mengundurkan diri dari ketiga jabatan tersebut, surat sedang kami persiapkan. Tadi saya bersama Waled Rantau baru saja dipanggil oleh Abu, dan beliau mengatakan akan mundur," ungkapnya.

Pengunduran diri ini merupakan hasil dari pertimbangan panjang yang didasari oleh keprihatinan terhadap situasi politik yang terjadi saat ini.

"Abu mundur dari posisi tersebut agar keputusan yang diambil oleh Partai Aceh lebih mudah, tidak lagi tertahan dengan adanya Abu di sana. Jadi, siapa pun yang mau diangkat sebagai ketua atau wakil, nantinya lebih mudah," ujar Ketua Ikatan Alumni Paya Pasi itu.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima Serambinews.com, Abu Paya Pasi menyampaikan harapannya agar Allah SWT memberikan petunjuk kepada semua pihak dalam menghadapi tantangan ke depan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Partai Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini,”

“Saya berharap keputusan ini membawa kebaikan bagi kita semua. Ini merupakan akhir dari kebersamaan kita,” ujar Abu Paya Pasi dalam pernyataannya.

Baca juga: Partai Aceh Umumkan Daftar Nama Pasangan Balon Kepala Daerah, Tiga Daerah belum Ada Wakil 

Baca juga: Elemen Sipil Akhiri Perjuangan untuk Dorong Mualem Gandeng Tu Sop

Keputusan ini menandai berakhirnya keterlibatan Abu Paya Pasi dalam berbagai posisi strategis di Partai Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe. Namun demikian, Abu Paya Pasi memastikan komitmennya untuk terus berkontribusi demi kebaikan Aceh dan masyarakat tetap tidak akan surut.

Untuk diketahui, pada Kamis 15 Agustus 2024, Abu Paya Pasi menyerahkan rekomendasi dukungan ulama se-Aceh kepada Mualem agar menggandeng Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop sebagai wakilnya. Rekomendasi itu diserahkan Abu Paya Pasi langsung di kediaman Mualem di Lhokseumawe.

Tak disangka, di Banda Aceh dua jam kemudian, Partai Aceh secara resmi mengumumkan bahwa Ketua DPD Gerindra Aceh, Fadhlullah alias Dek Fad sebagai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Mualem pada Pilkada 2024.(*)

Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi saat menyerahkan rekomendasi ulama kepada calon gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem, di kediamannya di Lhokseumawe, Kamis (15/8/2024).
Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi saat menyerahkan rekomendasi ulama kepada calon gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem, di kediamannya di Lhokseumawe, Kamis (15/8/2024). (IST)
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved