Tolak Kepemimpinan Perempuan di DPRK, Kader PAN Aceh Barat Segel Kantor DPD

Penunjukan Siti Ramazan bukan hanya tidak sesuai dengan rekomendasi, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal di Aceh Barat

Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Puluhan kader dan simpatisan PAN Aceh Barat menyegel kantor partai tersebut yang berada di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan pada Senin (2/9/2024). SERAMBI/SA'DUL BAHRI 

TRIBUNNANGGROE.COM - Keputusan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) yang menunjuk perempuan sebagai Ketua DPRK Aceh Barat ternyata berbuntut panjang.

Pada Senin (2/9/2024) kemarin, puluhan kader dan simpatisan PAN Aceh Barat mengembok kantor partai yang berada di jalan nasional lintas Meulaboh-Banda Aceh, Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan.  

Penyegelan ini sebagai bentuk protes atas keputusan DPP PAN yang menunjuk Siti Ramazan sebagai Ketua DPRK Aceh Barat periode 2024-2029. 

Keputusan itu tidak sesuai dengan usulan DPC dan DPD PAN Aceh Barat yang merekomendasikan Nasruddin dan Abdul Rauf.

Ketua DPC Kecamatan Arongan Lambalek, Leo Fernandi sebagaimana diberitakan Serambi, menyatakan bahwa penyegelan ini merupakan bentuk kekecewaan pihaknya terhadap keputusan sepihak DPP PAN. 

“Keputusan yang dikeluarkan oleh DPP tidak sesuai dengan rekomendasi kami. Kami berharap agar keputusan ini dapat dipertimbangkan kembali,” ujarnya.

Leo menambahkan, penunjukan Siti Ramazan bukan hanya tidak sesuai dengan rekomendasi, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal di Aceh Barat yang dianggap penting untuk dihormati.

Dia mengatakan, para kader yang telah berjuang keras memenangkan PAN di Aceh Barat merasa tidak dihargai oleh DPP. Pihaknya mengancam akan melanjutkan aksi lebih besar apabila tuntutan tidak dipenuhi. 

“Kami akan terus menyegel kantor DPD PAN hingga ada penyelesaian dan keputusan yang memuaskan,” tegas Leo Fernandi.

Penyegelan kantor tersebut telah menimbulkan ketegangan internal dalam partai. Para kader berharap agar DPP PAN mendengarkan aspirasi pihaknya dan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah dibuat.

Baca juga: VIDEO - Rekaman Detik-detik Kericuhan di Dalam Masjid saat Uji Mampu Baca Alquran Cabup Bireuen

Sementara Ketua DPD PAN Aceh Barat, Teuku Alaidinsyah mengatakan, aksi para kader dan simpatisan tidak bisa ditahan lantaran mereka sangat kecewa dengan DPP PAN yang menunjuk Siti Ramazan sebagai Ketua DPRK Aceh Barat periode 2024-2029.

“Penyegelan ini karena mereka dan saya juga kecewa terhadap putusan DPP atas penunjukan Siti Ramazan sebagai Ketua DPRK Aceh Barat. Hal ini berbeda dengan usulan yang kami ajukan,” kata pria yang lebih dikenal dengan sebutan Haji Tito ini. 

Dia mengaku, penolakan itu bukan karena pihaknya tidak menyukai Siti Ramazan. Akan tetapi, Haji Tito mengaku sudah berjanji kepada ulama di Aceh Barat bahwa pimpinan DPRK ke depan bukan dari kalangan perempuan. 

“Kami merasa diperlakukan tidak adil setelah bekerja keras untuk memenangkan PAN di Aceh Barat. Sebaliknya, kami merasa dikecewakan dengan keputusan yang dikeluarkan oleh DPP,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Haji Tito juga menegaskan bahwa persoalan tersebut tidak mengubah arah dukungan PAN terhadap pencalonan bupati dan wakil bupati Aceh Barat pada Pilkada mendatang. 

“Kami tetap bekerja dan memenangkan bacalon kepala daerah yang telah diusung oleh PAN, yang terjadi saat ini hanya masalah intern dalam partai saja, tidak berpengaruh kepada dukungan yang sudah ada,” tegas Haji Tito.

Terpisah, Sekretaris DPW PAN Aceh, Dr Irpannusir mengaku, pihaknya hanya mengusul satu nama calon ketua DPRK Aceh Barat ke DPP PAN, yaitu Nasruddin. Usulan itu berdasarkan surat rekomendasi DPD PAN Aceh Barat.

“Sejauh ini tidak ada SK lain yang kita kirim ke DPP kecuali hanya satu itu, sesuai dengan usulan dari DPD (PAN Aceh Barat),” ungkap Irpannusir kepada Serambi, Selasa (3/9/2024).

Baca juga: Bapilu Partai Aceh: Jika Pelempar Granat tak Ditangkap, Berarti Kasusnya Menzalimi Diri Sendiri

Irpannusir mengaku DPW PAN Aceh tidak mengetahui alasan DPP menunjuk anggota DPRK Aceh Barat terpilih hasil Pemilu 2024, Siti Ramazan sebagai ketua lembaga legislatif setempat. 

Kondisi ini pun menimbulkan protes di internal PAN Aceh Barat, yang berujung pada penyegelan kantor. Menurut Irpannusir, aksi protes tersebut merupakan sesuatu yang wajar. 

“Kader dan simpatisan melakukan hal tersebut karena selama ini merekalah yang bekerja keras bersama rakyat untuk memenangkan PAN di Aceh Barat,” ungkapnya.

Ia berharap, protes tersebut dapat mengubah keputusan DPP dalam penetapan ketua DPRK Aceh Barat agar sesuai dengan rekomendasi dan usulan dari DPD PAN Aceh Barat dan DPW PAN Aceh. 

“Saya berharap ketegangan yang ada diinternal PAN Aceh Barat menjadi perhatian bagi pusat untuk mengevaluasi kembali kebijakan yang telah diambil,” ungkapnya.(*)

Baca juga: Alhudri Mundur dari Pilkada Aceh Tengah, Nama Bustami Hamzah Terbawa-bawa

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved